Sabtu, Ogos 21, 2010

Watak yang telah ghaib

Wali ke sepuluh yang kurang mendapat liputan dalam coretan sejarah Dikatakan salah seorang dari wali songo (sembilan) yang sebelumnya adalah sepuluh orang. Nama Syeikh Siti Jenar masih lagi menjadi misteri sama ada benar-benar wujud atau tidak. Beliau dikatakan sesat kerana membawa ajaran Wahdatul Wujud.

Siapa Syeikh Siti Jenar?

Mengikut wikipedia:

Syekh Siti Jenar (juga dikenal dalam banyak nama lain, antara lain Sitibrit, Lemahbang, dan Lemah Abang) adalah seorang tokoh yang dianggap Sufi dan juga salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Tidak ada yang mengetahui secara pasti asal-usulnya. Di masyarakat terdapat banyak varian cerita mengenai asal-usul Syekh Siti Jenar.

Sebagian umat Islam menganggapnya sesat karena ajarannya yang terkenal, yaitu Manunggaling Kawula Gusti. Akan tetapi sebagian yang lain menganggap bahwa Syekh Siti Jenar adalah intelektual yang sudah mendapatkan esensi Islam itu sendiri. Ajaran - ajarannya tertuang dalam pupuh, yaitu karya sastra yang dibuatnya. Meskipun demikian, ajaran yang sangat mulia dari Syekh Siti Jenar adalah budi pekerti.

Syekh Siti Jenar mengembangkan ajaran cara hidup sufi yang dinilai bertentangan dengan ajaran Walisongo. Pertentangan praktek sufi Syekh Siti Jenar dengan Walisongo terletak pada penekanan aspek formal ketentuan syariah yang dilakukan oleh Walisongo.


Mengikut www.sufinews.com

Sejarah Syekh Siti Jenar, salah satu dari generasi para Wali di tanah Jawa, memang berbeda dengan Husein bin Manshur al-Hallaj, walaupun tragedi historisnya hampir bermiripan, tetapi sebenarnya kasusnya juga berbeda. Jika al-Hallaj memang memiliki otentitas sejarah dengan data-data akurat, bahkan karya-karyanya yang bisa dibaca oleh generasi sufi, seperti Kitab Ath-Thawasin dan yang lainnya, lain lagi dengan Syekh Siti Jenar.

Data tentang Syekh Siti Jenar ini, lebih banyak menggunakan data sekunder. Sehingga para sejarawan Islam sendiri banyak yang tidak bisa menunjukkan orisinalitasnya, lebih banyak interpretasi dari para penulis sejarah itu sendiri. Film Walisongo yang sangat terkenal dengan eksekusi terhadap Syekh Siti Jenar juga tidak sepenuhnya benar. Apalagi di kemudian hari banyak sekali sejarah dengan versi yang berbeda-beda. Ironisnya, sejarah yang tidak akurat itu dianut oleh sekelompok aliran kebatinan di Jawa yang mengklaim dirinya bermadzhab Syekh Siti Jenar, yang sangat ekstrem, yakni tidak perlu bersyari’at dalam menjalankan agamanya (Islam).

Apakah benar bahwa sesungguhnya yang dibunuh itu adalah Syekh Siti Jenar? Itulah awal polemik sesungguhnya. Sebab versi lain juga mengatakan pada dasarnya Syekh Siti Jenar tidak dibunuh, tetapi hidup sampai akhir hayat dalam ‘uzlahnya. Nama beliau adalah Abdul Jalil, dan kelak populer sebagai Syekh Siti Jenar atau Syekh Lemah Abang.

Apa yang diucapkan oleh Syekh Siti Jenar, kemudian dianggap kontroversial itu memang sama dengan pandangan al-Hallaj. Namun pandangannya tentang Manunggaling Kawulo Gusti, tidak bisa sama sekali diartikan sama dengan pantheisme atau Wahdatul Wujud. Terminologi “Ittihad” dalam pandangan al-Hallaj juga bukan berarti pantheisme atau Wahdatul Wujud. Ittihad berarti menyatu. Apa yang menyatu? Yang menyatu adalah syuhudnya, bukan wujudnya. Sebagaimana ketika Anda sedang bercermin, hati Anda secara otomatis mengatakan: “Itulah aku”. Sebuah ungkapan reflektif di luar kesadaran. Anda sebenarnya menyatu dengan gambar yang memantul dalam cermin itu. Tetapi ketika Anda katakan kepada banyak orang bahwa cermin itu adalah Anda sendiri, tentu salah. Sebab cermin ya cermin, Anda ya Anda. Kalau ada interaksi antara Anda dengan cermin, itu semata karena adanya pantulan yang Anda saksikan, dan yang pertama kali menyaksikan adalah hati Anda. Kesaksian itulah yang disebut syuhud. Jadi yang menyatu bukan wujudnya tetapi syuhudnya.

Karena itu, istilah Wahdatul Wujud adalah salah besar kalau dialamatkan kepada kedua belah pihak (baik Syekh al-Hallaj maupun Syekh Siti Jenar). Kalimat Wahdatul Wujud, muncul pertama kali dari lisan seorang ulama yang anti terhadap gerakan tasawuf yang menuduh Ibnu ‘Arabi itu musyrik karena menganut pantheisme atau Wahdatul Wujud. Ulama itu tidak lain adalah Ibnu Taimiyah.

Dalam seluruh naskah ulama salaf sufi, ternyata tidak satu pun kata Wahdatul Wujud ada di sana. Bahkan kalangan pemikir Islam modern dan pakar filsafat Islam masih “terjerumus” dalam terminologi tersebut, dengan mengklaim tasawuf identik dengan Wahdatul Wujud. Suatu kesalahan yang sangat rancu dalam pandangan kefilsafatan Islam.

Mengapa mereka demikian? Karena mereka tidak menyelami tasawuf secara ‘amaliyah, dan bahkan belum menghayati sampai pada tingkat ahwal yang hakiki. Apa yang mereka katakan tidak lebih dari pandangan ilmiah yang keliru belaka.

Mengenai drama eksekusi Syekh Siti Jenar, kalau toh kita toleran terhadap tragedi itu, semata hanya untuk menjunjung syari’at agar tidak lepas dari hakikat. Atau dengan kata lain jangan sampai orang yang memasuki dunia hakikat terkena tipu daya dan mengklaim dirinya telah sampai kepada Allah, padahal masih di “pintu gerbang”-Nya belaka. Hal yang sama, jangan sampai orang-orang syari’at sombong dengan fiqihnya, karena fiqih tanpa hakikat akan terjerumus dalam ke-zindik-an yang tragis.

Jadi, lebih baik kita vakumkan dulu sebelum ada penelitian yang lebih konprehensif mengenai sejarah Syekh Siti Jenar. Dengan begitu kita tidak segera menjatuhkan vonis kepada Walisongo.

Lebih dari itu, aliran kebatinan perlu juga merefleksi ulang terhadap ajaran yang tidak bersyari’at. Harus diingat bahwa syari’at itu bukanlah sarana mencapai hakikat. Karena ditinjau dari segi lain, syari’at itu juga hakikat dan hakikat adalah syari’at. Syari’at datangnya dari Allah, karena itu menjalankan syari’at itu merupakan perintah Allah, bukan sarana untuk mencapai Allah. Hakikat juga disebut syari’at, karena hakikat juga aturan-aturan Ilahi dalam jiwa manusia, karena itu posisinya sama, dan satu sama lain tidak boleh dipisahkan.

Menurut satu sumber yang lain:

Syekh Siti Jenar lahir sekitar tahun 829 H/1348 C/1426 M (Serat She Siti Jenar Ki Sasrawijaya; Atja, Purwaka Tjaruban Nagari (Sedjarah Muladjadi Keradjan Tjirebon), Ikatan Karyawan Museum, Jakarta, 1972; P.S. Sulendraningrat, Purwaka Tjaruban Nagari, Bhatara, Jakarta, 1972; H. Boedenani, Sejarah Sriwijaya, Terate, Bandung, 1976; Agus Sunyoto, Suluk Abdul Jalil Perjalanan Rohani Syaikh Syekh Siti Jenar dan Sang Pembaharu, LkiS, yogyakarta, 2003-2004; Sartono Kartodirjo dkk, [i]Sejarah Nasional Indonesia, Depdikbud, Jakarta, 1976; Babad Banten; Olthof, W.L., Babad Tanah Djawi. In Proza Javaansche Geschiedenis, ‘s-Gravenhage, M.Nijhoff, 1941; raffles, Th.S., The History of Java, 2 vol, 1817), dilingkungan Pakuwuan Caruban, pusat kota Caruban larang waktu itu, yg sekarang lebih dikenal sebagai Astana japura, sebelah tenggara Cirebon. Suatu lingkungan yg multi-etnis, multi-bahasa dan sebagai titik temu kebudayaan serta peradaban berbagai suku.

Selama ini, silsilah Syekh Siti Jenar masih sangat kabur. Kekurangjelasan asal-usul ini juga sama dgn kegelapan tahun kehidupan Syekh Siti Jenar sebagai manusia sejarah.
Pengaburan tentang silsilah, keluarga dan ajaran Beliau yg dilakukan oleh penguasa muslim pada abad ke-16 hingga akhir abad ke-17. Penguasa merasa perlu untuk “mengubur” segala yg berbau Syekh Siti Jenar akibat popularitasnya di masyarakat yg mengalahkan dewan ulama serta ajaran resmi yg diakui Kerajaan Islam waktu itu. Hal ini kemudian menjadi latar belakang munculnya kisah bahwa Syekh Siti Jenar berasal dari cacing.

Dalam sebuah naskah klasik, cerita yg masih sangat populer tersebut dibantah secara tegas,
“Wondene kacariyos yen Lemahbang punika asal saking cacing, punika ded, sajatosipun inggih pancen manungsa darah alit kemawon, griya ing dhusun Lemahbang.” [Adapun diceritakan kalau Lemahbang (Syekh Siti Jenar) itu berasal dari cacing, itu salah. Sebenarnya ia memang manusia berdarah kecil saja (rakyat jelata), bertempat tinggal di desa Lemah Abang]….

Jadi Syekh Siti Jenar adalah manusia lumrah hanya memang ia walau berasal dari kalangan bangsawan setelah kembali ke Jawa menempuh hidup sebagai petani, yg saat itu, dipandang sebagai rakyat kecil oleh struktur budaya Jawa, disamping sebagai wali penyebar Islam di Tanah Jawa.
Syekh Siti Jenar yg memiliki nama kecil San Ali dan kemudian dikenal sebagai Syekh ‘Abdul Jalil adalah putra seorang ulama asal Malaka, Syekh Datuk Shaleh bin Syekh ‘Isa ‘Alawi bin Ahmadsyah Jamaludin Husain bin Syekh ‘Abdullah Khannuddin bin Syekh Sayid ‘Abdul Malikal-Qazam. Maulana ‘Abdullah Khannuddin adalah putra Syekh ‘Abdul Malik atau Asamat Khan. Nama terakhir ini adalah seorang Syekh kalangan ‘Alawi kesohor di Ahmadabad, India, yg berasal dari Handramaut. Qazam adalah sebuah distrik berdekatan dgn kota Tarim di Hadramaut.

Syekh ‘Abdul Malik adalah putra Syekh ‘Alawi, salah satu keluarga utama keturunan ulama terkenal Syekh ‘Isa al-Muhajir al-Bashari al-‘Alawi, yg semua keturunannya bertebaran ke berbagai pelosok dunia, menyiarkan agama Islam. Syekh ‘Abdul Malik adalah penyebar agama Islam yg bersama keluarganya pindah dari Tarim ke India. Jika diurut keatas, silsilah Syekh Siti Jenar berpuncak pada Sayidina Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib, menantu Rasulullah. Dari silsilah yg ada, diketahui pula bahwa ada dua kakek buyutnya yg menjadi mursyid thariqah Syathariyah di Gujarat yg sangat dihormati, yakni Syekh Abdullah Khannuddin dan Syekh Ahmadsyah Jalaluddin. Ahmadsyah Jalaluddin setelah dewasa pindah ke Kamboja dan menjadi penyebar agama Islam di sana.
Adapun Syekh Maulana ‘sa atau Syekh Datuk ‘Isa putra Syekh Ahmadsyah kemudian bermukim di Malaka. Syekh Maulana ‘Isa memiliki dua orang putra, yaitu Syekh Datuk Ahamad dan Syekh Datuk Shaleh. Ayah Syekh Siti Jenar adalah Syekh Datuk Shaleh adalah ulama sunni asal Malaka yg kemudian menetap di Cirebon karena ancaman politik di Kesultanan Malaka yg sedang dilanda kemelut kekuasaan pada akhir tahun 1424 M, masa transisi kekuasaan Sultan Muhammad Iskandar Syah kepada Sultan Mudzaffar Syah. Sumber-sumber Malaka dan Palembang menyebut nama Syekh Siti Jenar dgn sebutan Syekh Jabaranta dan Syekh ‘Abdul Jalil.

Pada akhir tahun 1425, Syekh Datuk Shaleh beserta istrinya sampai di Cirebon dan saat itu, Syekh Siti Jenar masih berada dalam kandungan ibunya 3 bulan. Di Tanah Caruban ini, sambil berdagang Syekh Datuk Shaleh memperkuat penyebaran Islam yg sudah beberapa lama tersiar di seantero bumi Caruban, besama-sama dgn ulama kenamaan Syekh Datuk Kahfi, putra Syehk Datuk Ahmad. Namun, baru dua bulan di Caruban, pada tahun awal tahun 1426, Syekh Datuk Shaleh wafat.
Sejak itulah San Ali atau Syekh Siti Jenar kecil diasuh oleh Ki Danusela serta penasihatnya, Ki Samadullah atau Pangeran Walangsungsang yg sedang nyantri di Cirebon, dibawah asuhan Syekh datuk Kahfi.

Jadi walaupun San Ali adalah keturunan ulama Malaka, dan lebih jauh lagi keturunan Arab, namun sejak kecil lingkungan hidupnya adalah kultur Cirebon yg saat itu menjadi sebuah kota multikultur, heterogen dan sebagai basis antarlintas perdagangan dunia waktu itu.

Saat itu Cirebon dgn Padepokan Giri Amparan Jatinya yg diasuh oleh seorang ulama asal Makkah dan Malaka, Syekh Datuk Kahfi, telah mampu menjadi salah satu pusat pengajaran Islam, dalam bidang fiqih dan ilmu ‘alat, serta tasawuf. Sampai usia 20 tahun, San Ali mempelajari berbagai bidang agama Islam dgn sepenuh hati, disertai dgn pendidikan otodidak bidang spiritual.

Sumber http://yuliano.vox.com/library/post/asal-usul-syekh-siti-jenar.html

Nasab Syekh Siti Jenar Bersambung Sampai ke Rasulullah diakui oleh Robithoh Azmatkhan

Abdul Jalil Syeikh Siti Jenar bin

1. Datuk Shaleh bin

2. Sayyid Abdul Malik bin

3. Sayyid Syaikh Husain Jamaluddin @ Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Al-Khan (Gujarat, India) bin

4. Sayyid Ahmad Shah Jalal @ Ahmad Jalaludin Al-Khan bin

5. Sayyid Abdullah AzhmatKhan (India) bin

6. Sayyid Amir ‘Abdul Malik Al-Muhajir AzhmatKhan (Nasrabad) bin

7. Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut, Yaman) bin

8. Muhammad Sohib Mirbath (lahir di Hadhramaut, Yaman dimakamkan di Oman) bin

9. Sayyid Ali Kholi’ Qosim bin

10. Sayyid Alawi Ats-Tsani bin

11. Sayyid Muhammad Sohibus Saumi’ah bin

12. Sayyid Alawi Awwal bin

13. Sayyid Al-Imam ‘Ubaidillah bin

14. Ahmad al-Muhajir (Hadhramaut, Yaman ) bin

15. Sayyid ‘Isa Naqib Ar-Rumi (Basrah, Iraq) bin

16. Sayyid Muhammad An-Naqib bin

17. Sayyid Al-Imam Ali Uradhi bin

18. Sayyidina Ja’far As-Sodiq (Madinah, Saudi Arabia) bin

19. Sayyidina Muhammad Al Baqir bin

20. Sayyidina ‘Ali Zainal ‘Abidin {menikah dengan (34.a) Fathimah binti (35.a) Sayyidina Hasan bin Ali bin Abi Tholib, kakak Imam Hussain} bin

21. Al-Imam Sayyidina Hussain bin

(22.a) Imam Ali bin (23.a)Abu Tholib dan (22.b) Fatimah Az-Zahro binti (23.b) Muhammad SAW

Tentang Silsilah ke-atas dr Syeikh Siti Jenar dan para walisongo lainnya sudah diakui oleh para ulama nasab dari Yaman, Malaysia dan Thailand..para sayyid dan kalangan habaib yg memahami ilmu nasab banyak yg mencantumkannya di bawah nama fam. Azmatkhan, dan sudah menulis beberapa kitab mengenai ini, dan diakui Robithoh Alawiyah, Naqobatul Asyrof dan Robithoh Azmatkhan ..(Tentunya disini tidak ada nama tokoh pewayangan) untuk keterangan lebih lanjut bisa buka situs www.azmatkhanalhusaini.com dan bisa tanya jawab dengan Kyai Ali bin Badri selaku pengurusnya …wassalam

Sumber Diskusi di Facebook.

Pertanyaan seputar Syekh Siti Jenar di group Resmi AZMAT KHAN AL-HUSAINI (Pattani, Royal Kelantan, Walisongo Family & Relatives etc.)

Muhammad Iqbal Jazakallah bib, numpang baca2 Notes nya ya. ^_^

Nurfadhilah Khan Al-Husaini afwan notes ana kbanyakan ttg ilmu nasab.. dan kbanyakan manfaatnya mungkin baru kepada keluarga.. insya Allah ke depan ana akan menulis yg manfaat & hikmahnya bisa lbh luas buat umat & masyarakat.. syukron atas inspirasi & pengingatan dr antum

Muhammad Iqbal afwan bib, justru ana tertarik disitu bib. ana selalu tertarik sejarah wali 9.
ana mau tanya bib, apakah Syaikh Siti Jenar juga ‘Alawiyyin? Dibuku suluk Abdul Jalil terbitan LKIS pengarang mengatakan beliau anak Syaikh Datuk Sholeh (paman dari Syaikh Datuk Kahfi). dan apakah di masa sekarang ini masih ada keturunan Syaikh Siti Jenar?
Di notes antum disebutkan, Sunan Kali Jaga adalah anggota Wali 9 angkatan ke-empat (wafat 1513). Syaikh Siti Jenar Wali 9 angkatan ke-lima (wafat tahun 1517). padahal disejarah2 yg beredar Syaikh Siti Jenar maqtul ditangan Sunan Kali Jaga.
ana jadi bingung bib, banyak sejarah yg simpang siur dan ga tau mau bertanya kepada siapa?
makanya ana bersyukur bisa bertanya kepada antum selaku dzuriyat…. ^_^
maaf merepotkan bib, semoga Allah memberkahi.

Nurfadhilah Khan Al-Husaini Ya Syeikh Sidi Jenar Azmatkhan Al-Husaini seorang alawiyyin yg nasabnya bin Datuk Shaleh bin Abdul Malik bin Husein Jamaluddin bin Ahmad bin Abdullah bin Abdul Malik AZMATKHAN bin Alawi bin Muhammad bin Ali bin Alawi bin Muhammad bin Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali bin Imam Ja’far Ash-Shadiq bin Imam Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Husein bin Imam Ali + Fathimah binti Nb Muhammad

Bagi Naqobah aal Azmatkhan Al-Husaini, crita ttg perseturuan Syeikh sidi Jenar dgn walisongo lainnya adalah sekedar mitos & kisah yg mana hikmaknya spy yg spiritualitas mesti diselaraskan dengan syariah. bliau tidak mengalami hukuman dr walisongo.. hanya saja ada perbedaan pola & metode dakwah spiritualitas antara mereka, hal ini krn Syeikh Sidi Jenar mngambil tarekat jalur Utsman bin Affan (Para Wali lain banyk yg berjalur k abu bakar & imam Ali) yg mana dalam tarekat Walisongo semuanya berhimpun.

Bahkan Sidi Jenar adalah mertua dari Sunan Kalijaga.. kl keturunan grs laki ke beliau ana juga masih kurang faham, mungkin ada… tp dr jalur pernikahan sunan kalijaga dgn zainab putri Syeikh Sidi Jenar menurunkan Nyai Ageng Pengging ibu dr Jaka Tingkir yang turunannya banyak menjadi ulama seperti KH Hasyim Asyari, KH Abdul Hamid Pasuruan, Gus Dur dll.. kebetulan ana & para tubagus & ratu banten turunan Raja ke-4 Banten memiliki tautan ke jalur tsb pula dr grs perempuan.. begitu juga para Raden turunan Mataram

Muhammad Iqbal Subhanallah.. makasi penjelasannya bib. kemudian bib, alafwu mungkin ini agak sensitif. banyak baalwi yg tidak mengakui ke Sayyidan Gus Dur (Basyaiban) dan Azmatkhan juga.karena konon banyak dr garis perempuan atau bagaimana ana juga kurang jelas. padahal semua ‘Alawiyyin awalnya juga datang dari Sayyidati Fathimah Az Zahra, tetapi tetap dikatakan dzuriyat Baginda nabi SAW? Mengapa setelahnya ada penolakan akan hal tersebut dengan alasan demi terjaganya nasab, jadi hanya dari jalur bapak. ini yg tidak saya mengerti bib. @_@

Nurfadhilah Khan Al-Husaini Yang Pasti masih banyak Sayyid & Syarifah garis laki dari jalur Azmatkhan…mm Iya ini agak sensitif .. lbh baik dibicarakan d inbox, yg pasti kita harus toleran atas setiap pandangan yg berbeda.. Apalagi Allah memberi pahala ijtihad yg benar dgn 2 pahala & yg salah 1 pahala..

Muhammad Iqbal Afwan bib, tafadhol. ana tunggu di inbox bila tidak merepotkan antum. syukron ^_^

Nurfadhilah Khan Al-Husaini Kalo masalah pengakuan ttg azmatkhan sy jlaskan dl disini, turunan garis laki/ Sayyid Azmatkhan masih banyak .. perbedaannya dgn pendataan para Habaib mereka menjaga “Ke-’Asyrafan” / jalur patrineal Sayyid & Syarifah.. sedangkan Qabilah Azmatkhan mendata “Ke-zuriyatan” k rasul baik dr grs laki lurus (Asyraf) & perempuan (Yg nasabnya terputus bila dlm pandangan habaib hadhrami).. perbedaan kebiasaan, perbedaan takwil ttg makna zuriyat, pembauran kluarga azmatkhan dgn para Penduduk Asli Nusantara, serta kurangnya ilmu & sosialisasi ttg ilmu nasab di kedua belah pihak..sehingga ada yg blum kenal seakan tidak mengakui azmatkhan, tapi bagi yg memahami insya Allah mengakui azmatkhan mski ada perbedaan pandangan

scr pendataan bukanlah kapabilatas Rabitah Alawiyah Maktab Daimi & Naqobatul Asyraf utk mengesahkan jalur nasab kami.. krn adanya jeda waktu ratusan tahun yg mana kluarga kami sampai k nusantara lbh dulu dr mereka, sehingga mrk tidak punya sanad ilmu nasab ttg jalur kami & kami sendiri-lah yg punya sanad ilmu, ksaksian & pnjagaannya. Setiap kluarga lbh tahu mengenai kluarganya sendiri dibanding orang lain tahu ttg kluarga tsb.

Yg lainnya nanti kita bicarakan di inbox tetap dengan toleransi, hormat & cinta kpd para Habaib..

Muhammad Iqbal Aamiin bib, ana sbg muhibbin trkadang butuh data dan fakta sejarah yg valid demi menangkal fitnah wahabiyyin yg mengatakan Baginda Nabi saw itu abtar. ^_^

Nurfadhilah Khan Al-Husaini iya sekalian kita bahas d inbox ni lagi ana siapkan tulisannya.. yg pasti Rasul tidak abtar sesuai dalil Surat Al-Kautsar (cek asbabun nuzulnya) yg seringkali kita baca.. bahkan Firman Allah justru mereka yg menghina Rasul Abtar.. malahan terputus nasabnya.. sedangkan turunan Rasul terus tersambung sampai kiamat sesuai dalil hadist yg masyhur Sesungguhnya nasabku & sababku tidaklah terputus sampai hari kiamat

sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=127583963927978

p/s: secara jujurnya aku masih lagi membuat kajian dan mengumpul maklumat mengenai tokoh misteri ini. Sesiapa yang ada maklumat mengenai Sheikh Siti Jenar, boleh la mem"paste"kan di ruangan comment, kalau boleh sertakan dengan sumber rujukan sekali.

Khamis, Ogos 19, 2010

Sejarah Yang Hilang

Ok mari kita ikuti huraian mengenai sejarah nusantara berteraskan tokoh2 dibawah:

1-Saiyid Hussein Jamadil Kubra(ayah maulana malik)
2-Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)(ketua Wali Songo)

-siapa Saiyid Hussein Jamadil Kubra(ayahnya Maulana Malik Ibrahim(ketua wali songo)!!!!!!

Sayid Hussien Jamadil Kubra yang terdiri daripada 7 orang adik beradik datang daripada wilayah Deccan, Selatan India, namum mereka bukan orang India yang asli. Mereka adalah keturunan Arab. Mereka bergelar WALI 7. Turut serta ialah Maulana Malik Ibrahim, anak Sayid Hussien hasil perkahwinannya di India.

Sebelum kedatangan wali2 ini, sudah ada usaha dakwah di Nusantara, namun tidak secara besar-besaran.

Mereka telah berpecah membawa haluan masing2 berdasarkan firasat mereka. Sayid Hussien dan anaknya, Maulana Malik Ibrahim telah menetap di Kelantan buat seketika. Sayid Hussien berkahwin dengan Puteri Raja dari Champa. Lahirlah Ibrahim Asmaro.

Dari Kelantan/Patani, mereka mengatur beberapa misi dakwah ke Jawa. Ada di antara ahli Wali 9 daripada keturunan diraja Kelantan, Patani dan Champa (Melayu Selatan Vietnam). Ini kerana Maulana Malik Ibrahim berkahwin 4 orang. Dari generasi inilah lahirnya Wali 9.

Wali 9 sememangnya tersohor dengan ilmu mistik dan keramat. Ini kerana pada masa itu, mereka mendapat tentangan hebat daripada orang2 Hindu yang mempunyai ilmu sihir yang bukan calang2 hebatnya.

Namun aku hairan kenapa ahli sejarah sengaja menyorok fakta bahawa maulana Malik Ibrahim terlebih dahulu menetap di Kelantan dan Patani sebelum misi dakwahnya ke Jawa.

Sayyid Hussein Jamadil Kubra

Beliau adalah tokoh yang terpenting di Nusantara. Terlalu penting sehingga nama beliau DIPADAMKAN oleh British dan DIPADAMKAN DARIPADA BUKU SEJARAH DI SEKOLAH.

1. Sayyid Hussein Jamadil Kubra dikatakan sebagai datuk kepada Wali Songo.

2. Adik beliau merupakan Adi Putera, Guru Hang Tuah.

3. Keturunan beliau ialah Sultan Brunei sekarang.

4. Keturunan beliau adalah Sultan Kelantan sekarang.

5. Beliau dikaitkan dengan pembinaan Masjid Kampung Laut.

6. Keturunan beliau di Kelantan memakai gelaran Tengku, Nik dan Wan.

7. Beliau ketua Wali 7.

8. Beliau menetap agak lama di Kelantan sebelum meneruskan misi dakwah bersama-sama Wali Songo di Jawa. Bukit Panau di Tanah Merah Kelantan merupakan tempat pertapaan beliau dan tempat Wali Songo berkumpul sebelum ke Jawa.

Saiyid Hussein Jamadil Kubra dari keturunan Saiyid al-Alawiyah (bertemu hingga kepada Saiyidina Hussein cucu Rasulullah s.a.w.) anak dari bekas seorang gabenor kepada Sultan Muhammad Tugluq (Kesultanan Delhi) yang kemudian berkuasa di wilayah Deccan (India Selatan); telah sampai di Kelantan kira-kira pada tahun 1349 Masihi besama adiknya Saiyid Thana'uddin atau Syekh Saman (anak murid kepada Ibnu Hajar). Sudah menjadi takdair bahawa keturunan Rasulallah dizalimi, ditindas, dibunuh dan merantau meninggalkan Kota Mekah untuk menyelamatkan diri masing-masing.

Sepanjang misi dakwahnya Saiyid Husein sempat mengawini tiga puteri keluarga Diraja Empayar Chermin (Kelantan Purba) yang sewaktu itu ibu kotanya bernama 'Jiddah' terletak 3 batu dari Bukit Panau. Kota tersebut telah terbenam ke dalam bumi dan ditenggelami oleh air, kini dikenali sebagai Danau Tok Uban.

Anak sulong beliau, Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) merupakan pelopor dan ketua Wali Songo. Maulana Malik Ibrahim merupakan anak Saiyid Husein hasil perkahwinan dengan Puteri Linang Cahaya (adik kepada Cik Wan Kembang). Siapa sangka bahawa Wali Songo adalah anak buah (anak saudara) Cik Wan Kembang yang tersohor di Kelantan itu.

Salah seorang anak beliau, dihantar untuk berdakwah ke Borneo dan diangkat menjadi Sultan di Brunei bergelar Sultan Berkat yang merupakan nenek moyang raja-raja Brunei sekarang. Inilah jawapan kepada Misteri kenapa Sultan Brunei telah membina sebuah masjid yang cantikdan besar di gigi tasik Danau Tok Uban, sedangkan tempat ini 'tersorok' dan orang kelantan sendiri ramai yang tidak tahu kewujudan tasik yangagak luas sayup mata memandang.

Shaik Thanauddin pula menetap di Bukit Panau (Tanah Merah, Kelantan) sebagai tempat pertapaannya yang mana di sinilah Laksamana Hang Tuah datang untuk berguru semasa usia awal remaja sekitar tahun 1400. Pada zaman dahulu kala, Bukit Panau merupakan landmark bagi pelaut antarabangsa kerana bentuknya yang unik seperti piramid itu dapat dilihat dari laut ketika berada di perairan Laut China Selatan. Pada zaman dahulu, Bukit Panau diakses melalui Sungai Kelantan yang cuma disebelahnya. Kapal-kapal mudah sahaja melalui Sungai Kelantan yang luas itu. Inilah perkampungan Wali Songo dan tempat di mana mereka merancang dakwah di Tanah Jawa. jangan keliru, sebenarnya Bukit Panau ini bersebelahan sahaja dengan tasik Danau Tok Uban dan Masjid Sultan Brunei.

Maulana Malik Ibrahim dilahirkan di Campa (Kamboja), ayahnya bernama Barakat Zainul Alam, seorang ulama besar dari Maghrib. Maulana Malik Ibrahim disebut juga Sunan Gresik atau Syekh Maghribi atau Makhdum Ibrahim Al-Samarqandi. Orang Jawa menyebutnya Asmorokondi. Sebutan Syekh Maghribi menisbahkan asal keturunannya dari Maghrib, atau Maroko, Afrika Utara.
Babad Tanah Jawi versi J.J. Meinsma menyebutkan, bahwa Maulana Malik Ibrahim adalah anak dari Syekh Jumadil Qubro yang lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14 dan meninggal di Gresik, tahun 1419 M/882 H. Maulana Malik Ibrahim adalah bersaudara dengan Maulana Ishaq, ayah dari Raden Paku atau Sunan Giri. Dalam buku The History of Java, Raffles menyebutkan bahwa Mulana Malik Ibrahim adalah keturunan Zainal Abidin, dan sepupu Raja Chermen. Sementara itu pembacaan J.P. Moquette pada prasasti makamnya di desa Gapura Wetan, Gresik menyatakan bahwa beliau berasal dari Kasan, suatu tempat di Iran sekarang.
Maulana Malik Ibrahim memiliki silsilah keturunan yang dekat dengan Rasulullah saw. melalui jalur Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja’far al-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad al-Naqib, Isa al-Rumi, Ahmad al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumh, Alwi al-Tsani, Ali Khali’ Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal, Jamaluddin Akbar al-Husain (Maulana Akbar), Barakat Zainul Alam, Maulana Malik Ibrahim.


quote tersebut dibahaskan oleh orang2 dari seberang.

keturunan Sayyid Hussein Jamadil kubra.....

Sayyid Husain Jamadil Qubro (al Akhbar)

1. Sayyid Ali Nurul Alam
> Sayyid Husain Sri Amarawangsa
> Sultan Maulana Sharif Abu Abdullah @ Wan Bo Tri Tri
= Sunan Gunung Jati @ Ahmad Fatahillah Sultan Banten
= Wan Abul Muzafar
= Sharif Babullah
> Wan Demali Alim Uddin

2. Sayyid Muhammad Kebungsuan

3. Maulana Malik Ibrahim @ Ibrahim Asmaro @ Ibrahim al Samarqandy
> Sunan Ampel
= Sunan Bonan
= Sunan Drajat
= Syarifah (putri) kahwin Sunan Ngudung
- Sunan Qudus
> Sayyid Ali

4. Maulana Ishak
> Sunan Giri
> Dewi Saroh (putri) kahwin Sunan Kalijaga
= Sunan Muria

Misi mengislamkan di Pulau Jawa ialah kerabat-kerabat ulamak Kelantan dan Patani. Kerabat ulamak Kelantan dan Patanilah yang memegang amanah besar ini untuk mengislamkan Jawa dan ke seluruh alam Melayu. Kita harus bersyukur dan terhutang budi pada Kerabat Ulamak-Ulamak dari Kelantan dan Patani.

Pada masa peperangan dasyat dengan Siam dalam tahun 1600-an, 4 buah negeri Tanah Melayu telah bergabung iaitu gabungan Patani-Kelantan-Terengganu dan Kedah daripada pencerobohan Siam.

Pada masa peperangan dasyat ulamak-ulamak dari 4 buah negeri inilah banyak memainkan peranan dalam mempertahankan agama dan bangsa. Ramai hulubalang-hulubalang Melayu adalah terdiri daripada ulamak dan keturunan ulamak.

Kelantan-Patani adalah pusat strategik untuk menyebarkan Agama Islam ke seluruh Nusantara. Kelantan dan Patani telah melahirkan banyak para tok wali. Ramai ulama yang berasal dari sini

Dalam satu versi lagi menyatakan beliau ada 3 orang anak:

anak sayyid hussein jamadil kubra ialah 3....

1-maulana malik ibrahim
2-sayyid ali nurul alam
3-sayyid muhammad kebungsuan

manakala maulana sayyid ishak yg dinyatakan(dlm versi sayyid hussein ade 4 org anak) adalah anak maulana ibrahim....merangkap cucu sayyid hussein jamadil kubra.

SEJARAH SAYYID HUSSEIN JAMADIL KUBRA DAN KELANTAN......

AhlulBAit Nusantara adalah berasal dari titihan zuriat Yang Mulia iaitu Syed Hussein JamadiKubra ibni Syeikh Ahmad Jalal dari Kesultanan Deccan (selatan India)(titihan dari syaidina Hussein as bi Ali KWJ), yang belayar ke Tanah Melayu (timur) sebagai 'misi dakwah pada sekitar 1300M, yang mana di masa itu , di sebelah barat, Salahuddin AlAyubi (khalifahtul'mukmin) sedang berusaha menakluk Palastine dari tangan Yahudi.

YM Syed Hussein JamadilKubra belayar bersama dengan enam orang adik-beradiknya yang lain dan tujuh orang lagi ditinggalkan di bumi kelahirannya, Deccan, kerana YM Syed Hussein JamadilKubra mempunyai 14 orang adik-beradik.Beliau merupaknan abang yang sulong dan kerana itulah keturunannya diberi dengan pangkal nama 'LONG' pada eranya yang bererti 'SULONG' atau anak yang sulong.
YM Syed Hussein JamadilKubra juga dikenali dengan nama 'WALI TUJUH' di kalangan masyarakat Kelantan dan Nusantara sampai sekarang ini.Daripada titihan bagindalah lahirnya zuriat keturunan Kesultanan AhlulBait Nusantara atau 'Raja-Raja Melayu'.

Sebelum sempat mendarat di bumi berkat Tanah Melayu, YM. Syed Hussein JamadilKubra dan saudara-saudaranya telah diuji oleh Allah dengan satu ujian yang besar sehingga kapal yang mereka naiki hampir 'KARAM' di laut sehingga YM baginda Syed Hussein JamadilKubra hampir-hampir berputus asa dan beliau bersungguh-sungguh berdoa supaya diselamatkan dari bencana itu dengan berikrar akan mendirikan sebuah 'rumah Allah'(masjid)jika mereka terselamat dari bencana karam itu.

Alhamdulillah, diizinkan Allah, secara tiba-tiba terjadilah 'Karamah WaliAllah' iaitu doanya telah makbul (rujuk buku Penghantar Ilmu Tarekat &; Tasauf karangan Prof. Abu Bakar Adtjeh)iaitu telah datang pertolongan Allah (Nasrum'minallah) berupa sekawan 'ikan kekacang'@ kekacang fish', telah datang menolong dengan menyumbat diri masing-masing pada tempat yang terdapat lubang-lubang air di kapal itu. Manakala sekawan yang lain telah menolak kapal itu sehingga selamat sampai ke daratan iaitu di Kampung Laut, Tumpat, Kelantan.

Apabila selamat dari bencana itu, YM Syed Hussein JamadilKubra terus sujud syukur dan bersembahyang dua rakaat bersama-sama yang lain.

Fenomena ini menjadi satu 'keganjilan' pada penduduk setempat yang datang menolong kerana di masa itu penduduk di situ masih beragama Hindu dan Budhha yang belum mengenal agama Islam lagi.
Dalam keadaan itu, tiba-tiba satu lagi 'petunjuk' dari Allah datang apabila seekor Tupai Putih melompat di hadapan baginda YM Syed Hussein JamadilKubra dan terus menuju ke serumpun pohon buluh 'Betong' yang berada tidak jauh dari angkatan YM Syed Hussein JamadilKubra berehat. Tupai putih itu lalu memakan 'umbut' pokok buluh Betong itu dan berlalu dengan kenyangnya.

Memandangkan angkatan YM Syed Hussein JamadilKubra memang dalam keadaan lapar dan dahaga selepai diamuk badai di lautan, maka berkeinginanlah lanta bagi YM Syed Hussein JamadilKubra untuk mencuba apa yang dimakan oleh Tupai putih itu lantaran laparnya.

Ekoran dari peristiwa ikan Kekacang dan rebung buluh Betong itu,YM Syed Hussein JamadilKubra telah bersumpah dan mewasiatkan anak-cucu dari zuriat keturunanya supaya tidak boleh lagi memakan 'ikan Kekacang' dan rebung buluh Betong.

Sesiapa yang melanggar pantang itu, biasanya akan terkena penyakit kulit, gatal-gatal atau hilang ingatan. Sengaja YM Syed Hussein JamadilKubra mewasiatkan dua perkara itu supaya dapat dikenal akan keturunanya dan supaya anak-cucunya sentiasa berkeadaan berhati-hati di dalam sesuatu perkara dan jangan bermain-main dengan 'WASIAT' atau amanah. bagai tanda menghormati dan menghargai 'pertolongan' yang telah diberi oleh Allah melaui ikan kekacang dan rebung buluh Betong itu.Realiti daripada peristiwa 'Karam Di Laut' itu, maka telah terdirinya Lagenda Masjid Kampung Laut yang pertama; yang kemudiannya dipindahkan oleh kerajaan ke Nilam Puri, Kota Bharu sehingga sekarang ini.

Setelah siap dibina masjid Kg. Laut, maka Syed Hussein bersma tujuh saydaranya belayar mudik ke hulu sungai sehingga bertemu dengan sebuah bukit yang dip[anggil 'Bukit Panau'. Setelah mudik di muka kuala sungai (sungai Kelantan), maka Syed Hussein dan rombongannya mula mendaki Bukit Panau itu sehinggalah sampai ke puncaknya pada waktu hampir maghrib. Kemudian dari maghrib Syed Hussein JamadilKubra mula beribadat secara 'Suluk'(ritual keagamaan) sehinggalah pada waktu hampir dinihari, tiba-tiba bumi jadi bergoyang, angin bertiup kencang dan terasa ada sesuatu yang bakal terjadi. Subhanallah! Dengan kebesaran Allah sekali lagi Allah menunjukkan 'kekeramatan' wali-walinya.

Bumi yang malamnya gelap tiba-tiba bercahaya dengan satu kilauan yang pelik dan menakjubkan. Hal ini menuimbulkan kegemparan penduduk setempat, lalu mereka beramai-ramai mendaki Bukit Panau untuk melihat apa yang berlaku. Dalam keadaan aneh, pelik, bingung dan cuba untuk tahu; Penduduk setempat tiba-tiba menjadi lebih terkejut apabila hampir sampai ke puncak bukit apabila satu lagi dentuman yang amat kuat seolah-olah 'petir' yang cahayanya adalah putih berkilau dan memancar terus dari angkatan YM Syed Hussein JamadilKubra menuju ke langit dan membentuk satu imej seolah-olah 'Tudung Saji'.Dari mulut penduduk setempatlah keluarnya perkataan 'KILAT..KILATAN' sehingga menjadi KELANTAN sampai sekarang ini.

Selepas peristiwa cahaya 'Tudung Saji' itu, YM Syed Hussein JamadilKubra telah meninggalkan enam orang saudaranya di Bukit Panau itu untuk menjaga 'keberkatan negeri Kelantan' yang baru 'disucikan' oleh YM Syed Hussein JamadilKubra supaya menjadi negeri yang berkat, aman dan berdaulat.

Kemudian beliau dan beberapa orang lain telah belayar ke Champa dan kemudiannya berkahwin dengan empat orang puteri Raja Champa yang mana keempat orang puteri raja itu telah melahirkan empat dinasti kesultanan AhlulBait yang utama di Nusantara ini iaitu kesultanan Pattani-Kelantan, kesultanan Mindanao, kesultanan Brunei (Borneo) dan kesultanan Demak (wali songo).
Beliau kemudian wafat di Kalimantan dan dimakamkan di sana.Daripada beliaulah lahirnya titihan keturunan Raja-Raja Melayu di Nusantara ini. Manakala adiknya yang ketiga iaitu Syeikh Thanauddin atau dikenali sebagai 'Sang AdiPutera' merupakan guru kepada Hang Tuah yang tersebut di dalam sejarah itu.

-seperti yg kita sedia maklum......sayyid hussein jamadil kubra telah berkahwin 4 dari wilayah kerajaan chermin(kelantan,patthani dan terengganu) dan kerajaan champa(kemboja)....

hasil perkahwinan puteri linangan bulan(kerajaan kelantan) dan sayyid hussein jamadil kubra

terdapat 2 versi hasil perkahwinan(anak) hasil dari perkahwinan ini....

versi pertama....

1-hasil perkahwinan ini(sayyid hussein & puteri linangan bulan) telah melahirkan SAYYID MALIK IBRAHIM.....

versi kedua....

2-hasil perkahwinan ini(sayyid hussein & puteri linangan bulan) telah melahirkan SAYYID ALI NURUL ALAM & SAYYID MUHAMMAD KEBUNGSUAN.....

PERSOALAN SETERUSNYA......

SIAPA SAYYID ALI NURUL ALAM?????!!!!.

HUBUNGKAIT KELANTAN,MAJAPAHIT DAN SAYYID ALI NURUL ALAM(PATIH GAJAH MADA).....

-Kerajaan Melaka menakluk negeri Kelantan pada tahun 1499 dan berkahwin dengan salah seorang Puteri Sultan Kelantan, yakni ibu kepada Sultan Muzaffar Shah (Perak) dan Sultan Alauddin Shah (Sultan Johor Lama).

-Sebelum ditakluk Melaka, Negeri Kelantan pada masa itu digelar Majapahit II. Semasa zaman Kerajaan Majapahit, Kelantan menjadi sebahagian dari kuasa Majapahit dan menjadi pusat penyebaran budaya Jawa di sebalah utara. Pusat pentadbiran Majapahit pula di selatan iaitu di Pulau Jawa sendiri.

Semasa Melaka serang Kelantan kali pertama, Melaka mengalami kekalahan oleh kerana barisan parajurit Kelantan dibantu oleh barisan parajurit Majapahit yang dipimpin oleh Pateh Gajah Mada.

Selepas pemergian Pateh Gajah Mada kuasa Majapahit diambang kejatuhan dan masa inilah kesempatan diambil oleh Melaka untuk menakluk Kelantan. Apa yang menarik ialah Majapahit itu sendiri di asaskan oleh raja yang berdarah keturunan Kelantan.

Pateh Gajah Mada sendiri adalah anak dari Puteri Linang Cahaya anak perempuan Raja Kelantan. Ayah Pateh Gajah Mada pula ialah Syeikh Hussein Jamaluddin Al-Kubra.

Syeikh Jamaludin Al-Kubra ini banyak melahirkan keturunan yang menjadi pemimpin dan Ulamak yang berpusat di Patani-Kelantan seterusnya tersebar Islam ke seluruh Kepulauan Melayu dan Jawa.

Pada masa itu Patani-Kelantan dikenali sebagai Kerajaan Cermin kerana banyak ulamak berada di situ sehinggakan belajar agama Islam di Kota Mekah mesti sambung belajar di Patani-Kelantan. Patani-Kelantan diberi nama jolokan Kerajaan Cermin Mekah. Sebab itulah sehingga sekarang Kelantan digelar "Kelantan Negeri di bawah Serambi Mekah" dan kerajaan Islam PAS masih kukuh berkuasa.

Orang Kelantan sejak lebih 600 tahun telah memilih Islam sebagai kehidupan mereka.
Wali Songo di Jawa seperti Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati adalah dari nasab Syeikh Jamaludin Al-Kubra. Kalau di Patani-Kelantan Syeikh Wan Ahmad Al-Fathani, Syeikh Wan Muhd. Zain Al- Fathani, Syeikh Daud Al-Fathani dan byk lagi semuanya adalah dari keturunan Syeikh Jamaludin Al-Kubra. Penggunaan 'Nik' dan 'Wan' dipangkal nama juga menandakan dari nasab Syeikh Jamaludin Al-Kubra dan keturunannya banyak menjadi pembesar di Kelantan-Utara (Jembal). Itulah sebabnya Wan dikatakan ada hubungkait dengan kerabat diRaja Jembal.

PERSOALAN......

SIAPA SEBNARNYA PATIH GAJAH MADA???????...APA HUBUNGANNYA DGN KERAJAAN KELANTAN??????....

Gajah Mada....

Gajah Mada (diterjemah sebagai Jeneral Gajah)(mati sekitar tahun 1364) menurut manuksrip lama, sajak dan kumpulan mitos Jawa adalah seorang pemimpin tentera dan perdana menteri (mahapatih) Empayar Majapahit yang terkenal. Beliau terkenal sebagai tokoh yang membawa empayar ini kepada puncaknya. Dalam Sumpah Palapa, beliau bersumpah tidak akan memakan apa-apa makanan yang mengandungi rempah sehingga beliau telah menakluki keseluruhan Nusantara. Dalam pandangan Indonesia moden, beliau dikenali sebagai seorang perwira penting negara dan simbol kebangsaan.

Sewaktu umurnya hampir 80 tahun Saiyid Hussein telah dipertemukan jodoh dengan Puteri Selindong Bulan atau Siti Syahirah iaitu cucu saudara kepada isterinya yang pertama, Puteri Linang Cahaya dan beroleh seorang anak lelaki bernama Ali Nurul Alam yang kemudiannya nanti menjadi Perdana Menteri Majapahit II di Kelantan bergelar Patih Aria Gajah yang dikaitkan dengan beberapa peristiwa dengan Laksamana Hang Tuah.(Di Patani, Ali Nurul Alam terkenal dengan nama Sultan Qunbul setelah dilantik menjadi sultan di Patani Darussalam)

FAKTA.....

1-NAMA SEBENAR PATIH GAJAH MADA ADLH SAYYID ALI NURUL ALAM!!!!!

2-PATIH GAJAH MADA@SAYYID ALI NURUL ALAM ADLH ANAK KEPADA SAYYID HUSSEIN JAMADIL KUBRA(KETURUNAN AHILBAIT)!!!!!

3-PATIH GAJAH MADA@SAYYID ALI NURUL ALAM ADLH PERDANA MENTERI KELANTAN ATAU PATIH GAJAH MADA BG EMPAYAR MAJAPAHIT!!!!!

4-PATIH GAJAH MADA@SAYYID ALI NURUL ALAM ADLH DARI KETURUNAN KERABAT DIRAJA KELANTAN(PUTERI LINANG CAHAYA)!!!!!

5-PATIH GAJAH MADA@SAYYID ALI NURUL ALAM ADLH SEORANG MELAYU KELANTAN YG BERKETURUNAN AHLULBAIT DAN BUKAN SEORANG JAWA!!!!!

Syed Hussin Jamadil Qubra bin Syed Ahmad Jalaluddin
|
Sayyid Ali Nur Ul Alam
(Pateh Aria Gajah Mada)
Perdana Menteri Majapahit
(TM 1432-TM 1467)
|
Sultan Maulana Sharif Abu Abdullah
Mahmud Umdatuddin (Wan Bo Tri Tri)
(Raja Champa)
(TM 1471-TM1478)
|
Ahmad Fatahillah
(Sharif Hidayatullah)
(Pengasas Kesultanan
Banten )

SEJARAH KELANTAN DAN JAWA....

Kelantan purba dikenali dengan gelaran Jawa Kotti yang bermaksud 'TITIK JAWA'. Pada zaman yang paling awal dalam tahun Masehi, pusat penyebaran budaya Melayu dan Jawa berpusat di Kelantan.

Ini kerana zaman dahulu kala Kelantan dikenali orang sebagai Jawa Kotti ( Jawa Point). Kalau menurut dalam "Ikhtisar Sejarah Kelantan" oleh Abdul Razak Mahmud (Ustaz Mat), Bab 2, muka surat 7 & 8, negeri Kelantan dikatakan bernama "Medang Kamulan".

Dalam History Of Java oleh Stamford Raffles muka surat 74, pada lebih kurang tahun 600 Masehi seorang lelaki bernama Aji Saka dari negara asing ( quote: Aji Saka from a foreign country) datang ke Jawa dan memerintah. Menurutnya Aji Saka dari Medang Kamulan.

..........

History Of Java oleh Stamford Raffles

The controversy over the true location of Sri Wijaya arises because of the fact that after the death of Maharaja Sri Jayanaga around 692, during the mission to capture Jawa Island, Sri Wijaya seems to have been divided into two states. The eldest son Maharaja Dipang ruled over Amdan Negara, that is, the Malay Isthmus, probably Kelantan/Kedah. The second son, Maharaja Dhiraja, ruled the islands (Sumatera and other islands of the Indonesian archipelago), based at Palembang.

After the division into east and west, the name of Sri Wijaya remained in Sumatera, but on the Malay peninsula, a poetic title emerged for the Kelantan/Kedah area, namely, Tanah Serendah Sekebun Bunga (Valley of Flower Garden Land). This title is still found in traditional performing arts such as Mak Yong dance, Wayang Kulit puppet theatre, etc. By 730 the capital of Sri Wijaya in Sumatera moved from Palembang, known as Langkapura, to Kota Mutajap near the river mouth of Jambi in Sumatera.

It is reasonable to speculate that some elements of the Sri Wijayan culture originated in Sumatera, but later spread to other parts of South East Asia from Kelantan/Kedah. Yawakoti meaning Jawa Point, is situated at Bukit Panau hill along the upper Kelantan river near Pergau; some believe this place to be from which Jawanese politics and culture spread out. Jawa Duipa, an ancient name for Kelantan means Tanah Jawa ("land owned by the Jawanese"), or Kawasan Jawa ("Jawanese area").

Al Tabari states that the word Jawa or Jva was used more widely in ancient times. Jawa in those days meant "Jawanese culture" (i.e. Malay culture), including its centres on the Isthmus, as compared to now when Jawa only refers to Jawa Island in Indonesia. According to one tradition, the Jawanese moved down from Kemboja and spread out to the archipelago.


Hikayat Hang Tuah

kisah Hang tuah dan Patih Gajah Mada(petikan hikayat hang tuah).....

Hatta keesokan harinya, maka raja Melaka pun masuk menghadap Betara Majapahit diiringkan oleh laksamana dan segala pegawai dan pertuanan. Syahadan Seri Betara pun sudah keluar duduk di peseban dihadap oleh segala raja-raja dan ceteria dan perdana menteri dan kesateria, sida-sida, bentara dan hulubalang. Maka raja Melaka datang lalu duduk menyembah pada Seri Betara. Maka laksamana pun duduk menyembah di bawah raja Melaka itu. Maka Patih Gajah Mada pun duduk di atas segala raja-raja yang banyak itu.

Sebermula penjurit itu pun merampas arak tuak dijual arang di pesara itu. Maka penjurit pun naiklah ke atas kedai merampas dan merebut. Apabila tiada diberinya oleh yang empunya kedai itu, maka ditikamnya dan dibunuhnya. Hatta dengan demikian gemparlah pasar itu, kerana banyak orang mati ditikam oleh penjurit itu. Maka sekalian yang berkedai itu pun habis lari mengatakan orang mengamuk. Maka penjurit tujuh puluh itu mengamuk; barang yang terlintang ditikamnya. Banyaklah orang mati dan luka. Maka gemparlah terlalu huru-hara. Maka orang itu pun habis lari mengatakan orang mengamuk terlalu banyak di tengah pesara itu, banyak orang mati dan luka.

Maka terdengarlah kepada Betara Majapahit bunyi huru-hara itu. Maka titah Seri Betara,“Apa bunyi kedengaran itu terlalu riuh?” Maka sembah Patih Gajah Mada,“Orang mengamuk tuanku, di tengah pesara; banyak orang mati dan luka, tiada terkembari lagi.” Maka orang pun sebagai lari masuk ke peseban itu. Maka pintu peseban pun ditutup oranglah. Setelah Seri Betara mendengar sembah Patih Gajah Mada demikian itu maka Seri Betara pun memandang ke kiri dan ke kanan, lalu bertitah pada raja Melaka,“Hai anakku, apatah jadi negeri ayahanda ini, habis mati dan luka? Jikalau demikian ini, binasalah negeri.”

Setelah raja Melaka mendengar titah Seri Betara itu, maka baginda pun memandang pada laksamana; laksamana pun menyembah lalu memekis, katanya,“Cis! Manatah hulubalang Majapahit maka tiada terkembari orang mengamuk sekian ini?” Maka laksamana pun berbangkit berdiri seraya disingsing tangan bajunya, lalu menyembah pada raja Melaka; serta diselaknya penduanya lalu melompat terjun di atas peseban lalu berdiri sambil berlari-lari pergi mendapatkan orang mengamuk itu. Setelah datang ke tengah pasar itu, dilihat oleh laksamana banyak orang mengamuk itu. Maka laksamana pun fikir dalam hatinya:“Ah, terkenalah aku oleh Patih Gajah Mada! Tetapi, insya-Allah, tiada mengapa. Belum tanah Majapahit ini mengandung Si Tuah.”

Hatta maka dilihat oleh penjurit tujuh puluh itu seorang Melayu berlari-lari dengan keris panjang dipegang; maka kata penjurit itu,“Inilah Melayu yang dikatakan oleh Patih Gajah Mada itu.” Maka segera diusirnya akan laksamana; laksamana pun undur sambil memarang, tetapi melihat ke belakang tempat bertahan. Dengan takdir Allah Taala, maka laksamana pun bertemu dengan suatu lorong; pagarnya lorong itu batu kiri kanan; luasnya telus seorang juga. Hatta maka laksamana pun segera menghunus keris panjangnya lalu melompat ke dalam lorong itu bertahan. Maka penjurit tujuh puluh itu pun beriring-iring masuk ke dalam lorong itu. Maka diparang oleh laksamana dengan keris panjangnya putus lehernya terpelanting. Maka masuk pula hendak menikam, itu pun dipancungnya. Dengan demikian, orang tujuh puluh itu pun habis mati tinggal tujuh orang lagi di muka pintu lorong itu; tiada berani masuk. Maka laksamana pun segera melompat keluar. Setelah dilihatnya akan laksamana sudah keluar itu, maka penjurit tujuh orang itu pun berkeliling hendak menikam laksamana; laksamana pun melompat serta diparangnya; ketujuh orang itu pun mati: ada yang putus lehernya; ada yang putus tangannya; ada yang penggal pahanya.

Maka Hang Jebat dan Hang Kasturi, Hang Lekir, Hang Lekiu pun datang dititahkan oleh raja Melaka akan membantu laksamana. Tatkala itu laksamana pun lelah, maka duduk pada sebuah kedai berhentikan lelahnya. Syahadan kerisnya pun tiada tersarung lagi dan tubuhnya pun berlumur dengan darah. Maka Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, Hang Lekiu pun datang serta menangis, seraya diciumnya kepala laksamana dan disapunya darahnya pada tubuhnya laksamana itu. Maka keris pada tangan laksamana pun dibawanya pulang diusungnya. Setelah sampai ke peseban, maka dilihat oleh raja Melaka Hang Jebat datang mengusung berempat-empat itu; maka raja Melaka pun berdebar-debar hatinya. Maka laksamana pun melompat naik ke peseban itu lalu kepada raja Melaka. Maka dilihat oleh Ratu Majapahit dan Patih Gajah Mada laksamana datang itu; maka Seri Betara dan Patih Gajah Mada pun tersipu-sipu dan gentar segala anggotanya. Maka titah Seri Betara,“Hai laksamana, pada bicara kita seorang dua juga mengamuk itu. Jikalau kita tahukan tujuh puluh orang mengamuk itu, masakan kita menyuruh laksamana seorang. Jika laksamana pergi pun, dengan alat senjata kita suruhkan.” Maka Sahut laksamana,“Pada bicara patik ini, jangankan tujuh puluh, jika seribu antara dua ribu sekalipun patik tidak endahkan; patik mudah juga mengembari dia. Jika orang berani itu dengan mudahnya patik bunuh. Orang penakut itu juga – inilah sukarnya patik akan mengembari dia; banyak budi bicaranya hendak mengenai orang juga!”

FAKTA TENTANG JAWA …….
1. Wilayahnya subur..perlu diketahui semua kebutuhan pokok di indo dipasok dari jawa..beras,jagung,buah2an,say ur2an,daging,telur,pakaian,fur niture etc
2. Jawa kaya sumber daya alam:banyak yg tdk tahu jawa kaya minyak bumi ttp krn padat penduduk akan banyak masalah kalau dieksplorasi
3. lokasi pulau Jawa yg strategis cocok untuk pusat pemerintahan krn letaknya yang terlindungi..melalui jalur laut musuh akan terlebih dahulu hrs menaklukkan pulau2 lain sebelum sampai ke Jawa dan itu memakan wktu yg lama
4. Semua suku yg ada di nusantara mereka ada di pulau Jawa dan org jawa tdk pernah mempermasalahkannya....
5. Melalui pemilu yg demokratis SBY org Jawa justru menang mutlak di Aceh dan luar jawa lainnya...(orang luar Jawa benci Jawa???...)
6. Orang2 Jawa membuka lahan transmigrasi yg dulunya hutan ...setelah ramai suku2 yg lain berdatangan (dibilang jawa menjajah??)
7. Kebutuhan Timor Leste sampai skrg dipasok dr Jawa...

KENAPA JAWA SELALU DIPERSALAHKAN???
FAKTA SEJARAH MANUSIA DR ADAM SAMPAI SEKARANG SELALU ADA PEMBUNUHAN ......
NABI MUHAMMAD SAW TERLIBAT BANYAK PEPERANGAN SEMASA HIDUPNYA...
DITERUSKAN PARA SAHABAT....
AISYAH RA JUGA PERNAH TERLIBAT PERANG DENGAN SESAMA ORG ISLAM......
KEKHALIFAHAN ISLAM MALAH SEMAKIN RAMAI DENGAN PEPERANGAN......
TETAPI ITU MASIH LEBIH BAIK DARI PADA ISLAM TDK PUNYA PUSAT PEMERINTAHAN SPT SKRG.......

kewujudan islam di majapahit itu "berkembang mekar" pd zaman pemerintahan hayam wuruk(1350-1389 M)

buktinya.....sejumlah makam islam di Triwulon.Diantaranya puluhan nisan batu kuna di pemakaman Tralaya (Troloyo).

Pada nisan-nisan ini terpahat tulisan-tulisan arab; diantaranya berbunyi La-ila ha ‘ilallah Muhammadur Rasulullah. Sebagian besar nisan bertulisan Arab ini, bertahun rata-rata antara 1368 hingga 1611 M. Memberi bukti, Islam masuk dan berkembang, melintasi masa Majapahit mencapai kejayaan dibawah pemerintahana raja HAYAM WURUK bersama PATIH GAJAH MADA yang sangat terkenal (1350-1389 M).

malahan juga ditemukan nama-nama keluarga raja Majapahit yang sudah memeluk Islam. Di antaranya: Putri Kencana Wungu, Dewi Anjasmara, dan Tumenggung Satim Singomoyo.

INI MEMBUKTIKAN ISLAM BERKEMBANG PESAT MASA PEMERINTAHAN HAYAM WURUK BERSAMA PATIH GAJAH MADA..

Patih Gajah Mada adalh tokoh "misteri"....malahan org2 indon juga masih "samar" ttg asal usul beliau....

terdapat beberapa versi asal usul beliau.....

1-org Jawa

Ada yang berpendapat bahwa ia berasal dari daerah Modo (Lamongan), karena di daerah ini banyak ditemukan prasasti-prasasti yang diduga kuat peninggalan Majapahit, termasuk adanya beberapa makam kuno prajurit dan makam kuno yang diduga masyarakat setempat sebagai makam ibunda Gajah Mada, yaitu Nyai Andong Sari. Selain itu daerah ini teratur rapi, sehingga seperti suatu bekas tanah perdikan.

2-Sumatra

Pendapat lain meyakini bahwa Gajah Mada berasal dari Sumatra, karena menurut pakar sejarah Dr. Imran (siapa dia???), di dalam Bahasa Jawa tidak dikenal istilah Gajah Mada. Kata Gajah dan Mada berasal dari Bahasa Melayu (Minang).Kata Mada artinya berhati keras tidak mau surut sebelum cita-citanya tercapai. Itu tercermin dari sifat Gajah Mada yang dicerminkan pada Sumpah Palapanya

3-Dompu, Nusa Tenggara Barat

Masyarakat Bima khususnya Dompu percaya kalau Gajah Mada berasal dari daerah ini, mengingat kemiripan dengan tokoh legenda masyarakat Dompu yaitu "ombu Mada Roo Fiko". Ombu artinya Tuan, Mada artinya saya, Roo artinya telinga dann Fiko artinya lebar. Jadi ditafsirkan sebagi Tuan Mada bertelinga lebar (seperti gajah). Di daerah ini juga terdapat kuburan kuno yang diyakini sebagai makam Gajah Mada.

4-Kalimantan Barat[rujukan?]

Ada pula yang meyakini Gajah Mada itu merupakan orang Dayak, Kalimantan Barat, yaitu dari sebuah kampung di Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Sebagian masyarakat Dayak mempercayai hal ini berkaitan dengan kisah masyarakat Dayak Tobag, Mali, Simpang dan Dayak Krio. Tokoh Gajah Mada di Dayak Krio dikenal dengan nama Jaga Mada, namun masyarakat Dayak lainnya menyebutnya Gajah Mada. Ia dianggap merupakan salah satu Demung Adat yang diutus kerajaan Kutai untuk menjajah Nusantara termasuk Jawa

1-sejarah wali songo itu tidak hanya tertumpu pd sejarah indon semata2......MALAHAN IA MELIBATKAN SELURUH ISI NUSANTARA

2-jika dihayati dan di fahami dgn jelas dan mendalam sejarah wali songo.......IA DAPAT MENYATUKAN SELURUH NUSANTARA DI BAWAH SATU "PANJI" YG SAMA....TIDAK KIRA MALAYSIA,INDONESIA,FILIPHINA DAN BRUNAI......KITA ADLH PEWARIS PERJUANGAN YG MEMPUNYAI ILTIZAM YG SAMA.....

3-cuba kita hayati bersama....PERJUANGAN WALI 9 ITU BUKAN ATAS DASAR KESUKUAN BNGSA.....MALAHAN ATAS DASAR KESATUAN UMMAH....JD MENGAPA SEJARAH WALI SONGO HARUS KITA PERKECILKAN?????

4-SEJARAH WALI 9 ADLH "TALI PENYAMBUNG" SELURUH NUSANTARA....KUNCI KESATUAN NUSANTARA INI TERLETAK PD "PEWARIS" SAYYID HUSSEIN JAMADIL KUBRA DAN WALI SONGO....


Syed Hussin Jamadil Qubra bin Syed Ahmad Jalaluddin
|
Sayyid Ali Nur Ul Alam
(Pateh Aria Gajah Mada)
Perdana Menteri Majapahit
(TM 1432-TM 1467)
|
Sultan Maulana Sharif Abu Abdullah
Mahmud Umdatuddin (Wan Bo Tri Tri)
(Raja Champa)
(TM 1471-TM1478)
|
Ahmad Fatahillah
(Sharif Hidayatullah)
(Pengasas Kesultanan
Banten )

Pateh Gajah Mada sendiri adalah anak dari Puteri Linang Cahaya anak perempuan Raja Kelantan. Ayah Pateh Gajah Mada pula ialah Syeikh Hussein Jamaluddin Al-Kubra.


selain wali 9....terdapat banyak lg wali2 dan alim ulamak yg berasal dari kelantan/pathani....iaitu....

1. Syeikh Haji Wan Mustafa (Tok Bendang Daya 1)
2. Syeikh Muhammad Zain Al-Fathani
3. Syeikh Ahmad Al-Fathani
4. Syeikh Daud Al-Fathani
5. Tuan Tabal - Penyebar Thariqat Ahmadiyah pertama di Nusantara
6. Tok Wan Din al-Fathani - Penyalin karya Syeikh Daud al-Fathani
7. Abdul Qadir al-Fathani (Tok Bendang Daya II)
8. Syeikh Abdul Lathif al-Fathani - Sebar Islam dengan seni lagu al-Quran
9. Syeikh Wan Ali Kutan - Guru pa
10. Ya`qub al-Kalantani- Penyebar Islam di Brunei dan Sabah
11.Tok Kelaba al-Fathani - Menyalin pelbagai manuskrip Melayu
12.Tok Selehor Kelantani - Berdakwah lewat puisi
13.Syeikh Muhammad Nur Al-Fathani- Pembesar dua pemerintah Mekah
14. Tok Bermin
15. Syeikh Abdul Mubin Al-Jarimi Al-Fatani - Guru Sultan Pahang
16. Ismail al-Kalantani - Mufti Kerajaan Pontianak (Ulamak Kelantan Ke kerajaan Pontianak,Kalimantan Indonesia).
17. Wan Ismail Al-Jambui Al-Fathani -- Kadi Jambu, Patani
18. Tengku Muhammad al-Fathani
19. Syeikh Jalaluddin al-Kalatani - Perintis pengajian pondok Seberang Perai
20. Nik Mahmud - Perdana Menteri Paduka Raja Kelantan(Penulis Kitab Pati Rahsia)
21. Tuan Minal al-Fathani - Karangannya rujukan ulama Melayu
22. Wan Fatimah al-Kalantani - Wanita Melayu alim di Mekah
23.Syeikh Nik Mat - Hakim Mahkamah Syarie di Mekah
24. Kiyai Muhammad Shalih al-Fathani
25. Syeikh Muhammad al-Fathani - Ulama pembesar Turki
26.Tok Pulai Chondong ulama sufi berwibawa Kelantan
27.Abdul Rahman Al-Kalantani - Mufti terakhir kerajaan Mempawah (Ulamak Kelantan menyebarkan Islam di Kalimantan Barat, Indonesia).
28.Muhammad Yusof Ahmad (Tok Kenali)

FAKTA SAYID HUSSEIN JAMADIL KUBRA(SHJK)/AHLULBAIT.....

1-dari keturunan SHJK telah melahirkan WALI 9...

Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim
Sunan Ampel atau Raden Rahmat
Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim
Sunan Drajat atau Raden Qasim
Sunan Kudus atau Jaffar Shadiq
Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin
Sunan Kalijaga atau Raden Said
Sunan Muria atau Raden Umar Said
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah

2-dari keturunan SHJK/AHLULBAIT telah melahirkan PEMBESAR/PEMERINTAH/RAJA

Pengasas kesultanan Ahlul Bait di Brunei
Pengasas kesultanan Ahlul Bait di Perlis
Pengasas kesultanan Ahlul Bait di Pontianak
Pengasas kesultanan Ahlul Bait di Kelantan dan Pattani (Thailand) lama
Pengasas kesultanan Ahlul Bait di Kelantan moden
Pengasas kesultanan Ahlul Bait di Champa
Pengasas kesultanan Ahlul Bait di Maguindanao
Pengasas kesultanan Ahlul Bait di Sulu
Pengasas kesultanan Ahlul Bait di Banten dan Cirebon

PROSES ISLAMISASI PULAU JAWA

Raja Empayar Chermin, Sultan Baki Syah ibni al-Marhum Sultan Mahmud Syah telah menyusul bersama satu rombongan keluarga Diraja Kelantan menemui Bentara Majapahit Hayam Wuruk untuk memperbetulkan amalan Islam yang sudah bercampur baur dengan agama Buddha Shiva setelah Hayam Wuruk berkahwin dengan anak saudaranya Bidarawati (puteri Raja Champa). Beberapa orang mubaligh yang dibawanya kemudian meninggal dunia dan dimakamkan di Leran.

Sebagai membuka tirai dakwah Islam di Tanah Jawa, Maulana Malik Ibrahim muncul sebagai perintis atau pelopor yang memberi laluan kepada wali-wali yang datang kemudiannya. Dengan tidak ada perbezaan kasta dan darjat seruan dakwahnya lebih disenangi di kalangan kasta-kasta Vaisya dan Sudras. Banyaklah kalangan mereka yang datang untuk mendapat pengajian selok-belok mengenai agama Islam.

Kehilangan Maulana Malik Ibrahim diganti oleh anak saudaranya, Maulana Rahmatullah yang memakai gelaran Sunan Ampel. Jika Maulana Malik Ibrahim dianggap sebagai pencipta pondok (pesantren) yang pertama maka Maulana Rahmatullah adalah perancang negara Islam yang pertama di Tanah Jawa.
Maulana Ishak yang banyak membantu abangnya Sunan Ampel tidak ketinggalan meninggalkan jasanya. Daerah Balambangan hampir dibawanya tunduk di bawah Islam kalau tidak kerana perancangan mertuanya Raja Menak Sembayu yang bertekad hendak membunuhnya. Beliau akhirnya berhijrah ke Pasai (Aceh) dan Melaka merupakan destinasi yang terakhirnya.

Anaknya Raden Paku (Sunan Giri) telah membangunkan Giri sebagai pasak yang membawa tertegaknya Kerajaan Islam Demak. Sebagai markas gerakan dakwah yang pertama di Jawa, Giri juga memperlengkapkan gerakan mujahid yang tidak ada tolok bandingnya di samping mubaligh-mubaligh yang berkerja keras menyatukan Pulau Madura, Bawaen, Kangean, Ternate dan Maluku di bawah panji-panji Islam.

Walaupun kedatangan Raja Kemas Jiwa atau Sang Ajit Jaya Ningrat (putra kedua kepada Raja Chermin, Sultan Baki Syah) ke Jawa hanya semata-mata bermotifkan politik tetapi melalui ikatan perkahwinannya dengan Puteri Suhita (cucu Hayam Waruk), dia telah melembutkan hati Ratu Majapahit itu untuk menyerahkan Ampeldenta dan Gerisek menjadi sebahagian daripada wilayah Giri. Raja Kemas Jiwa memakai gelaran Sultan Iskander Syah Nenggiri apabila ditabalkan menjadi Sultan Kelantan setelah kematian abangnya Sultan Sadik Muhammad Maulana Nenggiri.

Semasa Sultan Iskander Syah Nenggiri menjadi Raja Kelantan dan bergelar Bentara Majapahit pada 1432 Masihi, baginda telah mengisytiharkan negeri Kelantan sebagai Majapahit II. Sampai ke hari ini keris kedaulatan negeri Kelantan dipanggil Keris Majapahit. Kerajaan Kelantan-Majapahit II ini lenyap setelah diserang oleh Empayar Melaka (dibawah Sultan Mahmud) pada tahun 1490 setelah Majapahit II lemah akibat peperangan dengan Siam sebelumnya.

Satu kejutan yang telah berlaku sehingga memutuskan nadi Kerajaan Hindu-Majapahit apabila Demak muncul sebagai Kerajaan Islam yang dicita-citakan. Desa Glagah Wangi bertukar wajah, Bintoro Demak mewujudkan ketandaan 'rahmat' apabila Raden Patah menjadi pemerintah bergelar Sultan Sri (Syah) Alam Akbar al-Fatah.
Penyebaran Islam di Jawa Tengah sebelah selatan, daerah yang sekarang dinamakan Surakarta dan Yogyakarta diterokai oleh seorang anak murid Sunan Kalijaga, Kiai Ageng Pandanarang atau disebut Sunan Tembayat.

Pemilihan Sunan Tembayat sebagai menggantikan tempat Syeik Siti Jenar (yang menerima hukuman bunuh oleh wali-wali kerana mendedahkan rahsia-rahsia ketuhanan) pada mulanya diragui oleh persidangan para wali kerana bekas Bupati Semarang ini ialah seorang yang kehidupannya dikelilingi kemewahan dunia malah tidak mempercayai Tuhan, tetapi kemudiannya menjadi seorang yang cukup patuh kepada ajaran agama Islam dan sangat alim.

Melalui anak-anak Ali Nurul Alam (Perdana Menteri Kelantan-Majapahit II) iaitu Wan Husein, Wan Bo dan Wan Demali, Kelantan sekali lagi telah meyumbangkan mubaligh-mubalighnya di dalam menyambung tugas-tugas Maulana Malik Ibrahim (bapa saudara mereka) dan membantu Sunan Ampel (sepupu mereka) di Gerisek dan Maulana Ishak di Pasai (Aceh).

Wan Husein dihantar ke Pulau Madura. Wan Bo ke Pasai (Aceh) dan Wan Demali ke kawasan Johor-Riau (Pulau Bentan). Dari sinilah Wan Demali mendapat jolokan Raja Laksamana Bentan.

Generasi Wan Bo (Syarif Abdullah) telah berjaya menegakkan dua buah Kerajaan Islam Banten dan Ceribon di mana anaknya Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati telah dapat menyempurnakan cita-cita datuknya Saiyid Hussein Jamadil Kubra.
Kejayaan para wali dalam perjuangan dakwah mereka mencapai tahap yang gilang gemilang di mana Indonesia lahir sebagai negara yang majoritinya beragama Islam.

Turut mendukung di atas kejayaan ini ialah Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudud dan Sunan Muria yang disenaraikan dalam kumpulan 'Wali Songo' manakala Sunan Prowoto, Sunan Dalem, Syeikh Sutabris (salah seorang guru Sunan Kalijaga) dan lain-lain lagi merupakan watak-watak sampingan yang peranan mereka juga tidak boleh dianggap sepi.

INFO TAMBAHAN....

Melalui firasat Saiyid Thana'uddin yang menjadi guru kepada cucu saudaranya Sunan Bonang dan Sunan Giri, Masjid Kampung Laut, Kelantan telah diramal akan mencetuskan kebangkitan Islam di Nusantara. Saiyid Thana'uddin telah memilih untuk bertapa di puncak Bukit Panau di Tanah Merah, Kelantan. Beliau wafat di sana dan kuburnya masih ada di sana tetapi batu nesan telah dibuang kerana menjadi tempat orang Siam dan Cina memuja nombor ekor.

SIAPA SAYYID THANA'UDDIN??????

sayyid Saiyid Thana'uddin adlh salah seorang dari wali 7(adik beradik sayyid hussein jamadil kubra) yg dtg kebumi nusantara utk menunaikan tangungjawabnya sbg pendakwah

Saiyid Thana'uddin dikatakan telah bertapa di gunung panau dan dikatakan beliau adlh guru kepada hang tuah,Sunan Bonang dan Sunan Giri.

Saiyid Thana'uddin juga dikenali sbg ADI PUTERA/ARIA PUTERA dikalangan org melayu(hikayat hang tuah)

INFO WALI TUJUH

wali 7 disini pd hakikatnya adlh adik beradik dari sayyid hussein jamadil kubra yg bertaburan diserata alam utk menyampaikan dakwah dan syiar islam diatas muka bumi ini....dlm konteks "dakwah di nusantara"wali 7 ialah "wali asalan" yg datang sebelum kewujudan wali 9(di jawa) dan wali2 lain di seluruh alam melayu....melalui wali 7 merupakan pencetus lahirnya para2 wali di seluruh nusantara.....

hakikatnya....hanya sedikit shj maklumat yg didapati mengenai wali 7....dan melalui mklumat yg sedikit ini saya kongsikan bersama...

Adik-beradik Saiyid Jamaluddin al-Husein al-Kubra(wali 7) menurut buku itu ialah:
1. Jamaluddin al-Husein.
2. Muhyiddin Syah
3. Alauddin Abdullah.
4. Amir Syah Jalal.
5. Alwi Qutub Khan.
6. Hasanuddin.
7. Qadir Binahsan.
8. Ali Azamat Syihabuddin Umar Khan (dalam Sejarah Ringkas Wali Songo , hlm. 36).
9. Syeikh Wan Muhammad Arifin Syah @ Tok Kelupang al-Jarimi al-Fathani.
10. Syeikh Wan Muhammad Samman Syah al-Fathani @ Syeikh Wan Tsanauddin al-Fathani dan 11. Wan Nik al-Fathani (Nombor 9, 10 dan 11 dari dokumen dan cerita orang tua-tua di Patani).

adakah "wali 7" itu bermaksud jumlah wali 7(sedangkn mengikut kajian adik beradik sayyid hussein jamadil kubra adlh 11 org)????????

Adik-beradik Saiyid Jamaluddin al-Husein al-Kubra(wali 7) menurut buku itu ialah:
1. Jamaluddin al-Husein.
2. Muhyiddin Syah
3. Alauddin Abdullah.
4. Amir Syah Jalal.
5. Alwi Qutub Khan.
6. Hasanuddin.
7. Qadir Binahsan.
8. Ali Azamat Syihabuddin Umar Khan (dalam Sejarah Ringkas Wali Songo , hlm. 36).
9. Syeikh Wan Muhammad Arifin Syah @ Tok Kelupang al-Jarimi al-Fathani.
10. Syeikh Wan Muhammad Samman Syah al-Fathani @ Syeikh Wan Tsanauddin al-Fathani
11. Wan Nik al-Fathani (Nombor 9, 10 dan 11 dari dokumen dan cerita orang tua-tua di Patani).

sejarah gajah mada(versi indon)...

Gajah Mada merupakan anak desa Modo, Lamongan dengan ibu asal desa Modo, Lamongan dan bapak berasal dari keturunan Timur Tengah/ Arab, untuk sementara ada dugaan bahwa beliau ada silsilah keturunan dengan Syekh Subaqir ( juga ada dugaan bahwa Syekh Subaqir adalah Muhammad al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abu Thalib ( baca Lampiran 6 Sekilas Tentang Muhammad al Baqir dan lihat Lampiran 7 Wirid Harian untuk Hajat dan Rizqi / Apa yang dicita-citakan ) seorang Wali penumbal Tanah Jawa. Ada bukti dari pertemuan ghoibiyah beberapa Winasis asal desa Karangpakis, Kabuh.bahwa beliau beragama Islam dan berperawakan tegap tinggi besar.

Gajah Mada ditemukan oleh Ronggo Lawe, adipati Tuban, era Majapahit Raja R.Wijaya. Dalam perjalanan dari Tuban ke desa Matokan, dekat Kabuh. Sewaktu itu R.wijaya mendirikan kerajaan Majapahit I di daerah ini, yaitu dataran tinggi dengan nama dusun Njeladri, desa Karangpakis, Kabuh, Jombang. Di desa Modo, perbatasan Jombang Lamongan ini, Ronggo Lawe melihat seorang anak usia belasan tahun yang berperawakan tegap gagah sedang berkelahi, kemudian Ronggo Lawe mengasuh anak ini, namanya Trimo-nama kecil Gajah Mada - di Tuban. Setelah usia yang cukup Trimo dimasukkan ke dalam prajurit kerajaan Majapahit oleh Ronggo Lawe dengan pangkat tamtama/ bekel.

Sewaktu pemberontakan Ra Kuti dan Ra Tanca di era Raja Jayanegara, Bekel GajahMada dan lima belas orang bhayangkara yang menyelamatkan raja Jayanagara ke Bedander. Dari kejaran telik sandi Ra Kuti yang disebar di seluruh prajurit Majapahit dan meminta nasehat ke kakeknya yaitu Mbah Wonokerto. Kakek atau Buyut Gajah Mada di desa Bedander ini yaitu mbah Wonokerto pernah meramalkan bahwa kejadian ini akan membawa Trimo/ Gajah Mada akan menjadi orang besar di Majapahit, waktu itu Gajah Mada menjadi ketua pasukan Bhayangkara (lebih tinggi daripada tamtama)

http://madruhi.multiply.com/journal/item/30

Pada puncak kejayaan Majapahit dibawah Mahapatih Gajahmada pada th. 1350-1364, agama Islam telah berkembang luas di bumi Nusantara dengan pusat wilayah pesantren Glagahwangi yang kemudian berkembang menjadi kadipaten Bintoro Demak. Bahkan terdapat dugaan bahwa Mahapatih Gajahmada yang asal-usulnya misterius itu SESUNGGUHNYA SEORANG MUSLIM, yang bersyahadat melalui Laksamana Kublai Khan Mongol yang menyerbu Kraton Kediri awal abad 13 dan menjatuhkan Raja Hindu Jayakatwang. Bukti bahwa perwira pengawal Gajahmada, Prameswara yang ternyata adalah seorang Muslim lebih mendekatkan kemungkinan muslim-nya Mahapatih Gajahmada.

SILA LIHAT LINK INI....

http://persatuan.web.id/

Bersambung....

Selasa, Ogos 17, 2010

Misteri Negara Saudi

kawan aku bagi link ni..baca sendiri dan fikir-fikirlah...

http://www.blessedquietness.com/alhaj/saudi01.htm



For some time now I have been getting signals about Saudi Arabia. I think it is time to tell you what I know, and, in the end of this page, I will do a bit of speculating based on my research of the Middle East.

This page will consist of the following:

1. A brief review of the history of Saudi Arabia

2. A discussion of why the USA has interests in Saudi Arabia, and how that looks today.

3. A discussion of Osama Bin Ladan and his true zeal.

4. Three postings from an Arab Muslim dissenting against the Saudi Regime.

5. Material gleaned from the Web on Saudi present conditions.

6. My final observations, particularly using the King James Bible

Sabtu, Ogos 14, 2010

Kisah benar yang diceritakan oleh seorang sahabat

Versi asal:

http://www.isuhangat.net/2010/08/12/kisah-benar-yang-diceritakan-oleh-seorang-sahabat/#more-2771

Kisah benar yang diceritakan oleh seorang sahabat


Dapat melalui email yg bertajuk : Kisah benar yang diceritakan oleh seorang sahabat

Roshaizad berusia 38 tahun mempunyai seorang isteri berusia 32 tahun yang cantik dan baik hati. Suri rumahtangga sepenuhnya. Dikurniakan dua orang anak lelaki berusia 8 dan 6 tahun. Beliau berkerja di sebuah syarikat antarabangsa sebagai maintenance engineer di samping memegang jawatan sebagai penyelia Emergency Responce Team ( ERT ) di kilangnya. Tugasnya agak sibuk dan adakalanya berkerja sehinga lewat malam dan juga di hujung minggu.

Januari 2009, beliau telah terlibat di dalam kemalangan jalanraya sewaktu ke tempat kerja pada kira-kira jam 7.30 pagi.Kereta yang dipandunya bertembung dengan sebuah van kilang sewaktu dia cuba memotong sebuah van kilang yang lain di sebuah selekoh di Gurun, Kedah.

Beliau telah koma selama 3 hari dan dirawat di sebuah hospital pakar selama 47 hari lagi.Saya di antara orang yang awal sampai di hospital selepas mendapat panggilan dari isterinya. Saya juga di antara orang yang pertama dilihatnya selepas beliau sedar dari koma selepas isteri dan doktor yang merawatnya.

Sewaktu beliau koma

Beliau telah didatangi oleh seorang malaikat dan mengatakan padanya usia beliau hanya tinggal 1 jam saja iaitu pada hari Ahad, jam 1.45 petang.Walau bagaimanapun Allah akan menangguhkan kematiannya sekiranya ada 50 orang yang mendoakan secara ikhlas akan panjang usianya. Beliau agak kebinggungan ketika itu.Beliau bertanyakan sudah ada berapa orangkah yang mendoakannya secara ikhlas sehingga kini. Jawab malaikat itu hanya baru 3 orang. Malaikat menunjukkan sesiapakah orang-orang itu. Dilihatnya insan itu ialah isteri beliau yang bercucuran airmata sejak hari pertama lagi beliau di hospital itu dan juga kedua anak beliau yang sedang tidur tergolek di kerusi menunggu pesakit di luar wad.

Malaikat itu juga telah memperlihatkan akan mereka yang mendoakannya iaitu kawan-kawannya termasuk saya, ahli kariah masjid yang membacakan surah yasin untuknya. Ibubapanya, ibubapa isterinya, adik beradik, sahabat handai dan rakan sepejabat. Kesemua di antara mereka telah melawatnya dan mendoakannya tetapi tidak diterima oleh Allah. Beliau bertanya kepada malaikat itu, mengapa doa mereka tidak diterima. Malaikat menjawab, tiada keikhlasan 100% di hati mereka.

Masa kian suntuk. Dia pun tidak tahu mengapa malaikat memperuntukkan masa yang begitu singkat kepadanya untuk hidup di dunia ini. Apa yang terjadi padanya kini. Dia pun kurang pasti. Malaikat terus menunggu dan melihat waktu yang kian menghampiri jam 1.45 petang.Hanya tinggal 10 minit lagi. Adalah mustahil untuk mencari 47 orang yang ikhlas mendoakan panjang usianya dalam masa sesingkat itu. Dia bertanyakan malaikat itu, adakah tuan akan mencabut nyawa sekiranya saya gagal mendapat 47 orang berkenaan, Jawan Malaikat “Ya:.

Kurang dari 1 minit, malaikat menghampirinya dan berkata, Allah mengkabulkan doa mereka yang mendoakan panjang usia anda. Anda berjaya mendapat 50 orang ikhlas yang berbuat demikian. Roshaizad bertanya, siapakah orang-orang itu. Malaikat menunjukkan mereka itu. Mereka adalah jemaah anak yatim yang baru saja menunaikan solat dzohor sebentar tadi dan berdoa untuk anda. Anda pernah pergi ke rumah anak-anak yatim berkenaan pada bulan Ramadhan yang lalu dan pernah menghulurkan bantuan kewangan. Mereka telah terbaca di dalam akhbar harian berkenaan kemalangan anda dan dzhor tadi mereka telah bersolat dan berdoa untuk anda. Doa ikhlas mereka diterima Allah swt. Malaikat itu kemudiannya ghaib dan tepat 1.45 petang Roshaizad tersedar dari komanya dan meraung kesedihan.

Isteri beliau yang ada di sisinya turut menanggis dan juga saya. Saya sebenarnya tidak tahu pada ketika itu apa yang berlaku padanya di dalam komanya dan mengapa beliau menanggis selepas sedar dari komanya.

Setelah beberapa ketika barulah cerita di atas ini diceritakan pada saya untuk tatapan anda sekelian.

Apa yang disesalkan:

1.Beliau telah mengabaikan masa santai bersama isteri dan anaknya kerana mengejar duit dan tanggungjawab kerja. Sedangkan isteri dan anak-anaknya amat sayang padanya dan doanya amat ikhlas.

2.Dia telah mengabaikan tanggungjawab sosial dengan jiran dan masyarakat sekeliling dan ini menyebabkan mereka tidak ada rasa kasih pada saya kalaupun saya mati

3.Dia telah mengabaikan dan tidak menepati janji-janji pada kawan-kawan sehingga kawan-kawannya marah padanya dan sehingga doanya tidak ikhlas. termasuk dengan saya.

4.Beliau jarang pergi masjid kecuali pada hari Jumaat dan ini menyebabkan jemaah masjid kurang mengenalinya dan menyebabkan doanya tiada keikhlasan

5.Beliau jarang memberi sedekah dan amal jariah. Nasiblah sumbangan ke rumah anak yatim yang diberikan tempoh hari atas desakan isteri beliau.

6.Beliau jarang bertolak ansur dengan kakitangannya walaupun hal-hal yang remeh. Ini menyebabkan kakitangannya membencinya dan doa mereka juga tiada keikhlasan.

7.Beliau jarang berkunjung ke rumah adik beradik dan takut adik beradik meminjam wang dengannya. Ini menyebabkan juga tiada keikhlasan dari mereka.

8.Beliau banyak kali menyakiti hati hati ke dua ibubapanya kerana tidak menunaikan janji untuk balik ke kampung pada hari-hari tertentu lantaran kerja beliau. Ini menyebabkan ibubapanya marah. Kes ini hanya Allah yang tahu.

9.Beliau gagal menunaikan solat pada waktunya lantaran kerja beliau atau adakalanya tertinggal terus terutamanya solat Asar

10.Beliau tidak menunaikan zakat walaupun beliau memang layak berbuat demikian.

Sahabat:

Allah masih sayang pada sahabat saya ini ataupun ianya untuk memberi pengajaran pada kita melalui tulisan saya ini. Ambillah ikhtibar dari cerita ini.Sahabat saya ini masih gagal untuk mendapatkan perlindungan takaful disebabkan oleh kemalangan dan kecederaannya.

Dirikan solat tepat pada waktunya, keluarkanlah zakat. Luangkan masa bersama keluarga.Imarahkan masjid selalu. Baliklah selalu lihat wajah ibubapa kerana Allah akan memberikan pahala ke atas perbuatan kita itu. Berbaiklah dengan jiran dan kenalilah mereka.Bertolak ansurlah dengan mereka yang memerlukan. Ingat! kita akan dapat apa yang kita telah beri. Selalulah memberi…

Rabu, Ogos 11, 2010

Realiti 2 cerita

Bandingkan 2 cerita ini..

No 1 aku anggap sebagai manipulasi berita.
No 2 aku anggap sebagai realiti yang telah lama kita alami..tapi tidak sedari atau..tidak diendahkan oleh kita..


PENIAGA NEKAD TERUSKAN OPERASI

PULAU PINANG 9 Ogos - Meskipun dihalang beroperasi, para peniaga Bazar Ramadan di Kompleks Tun Abdul Razak (Komtar) di sini nekad meneruskan perniagaan di lokasi itu kerana percaya mereka mempunyai hak berbuat demikian.

Tanpa mengendahkan petugas keselamatan yang mengawal tapak berkenaan hari ini, mereka membawa masuk segala barangan jualan ke dalam gerai masing-masing walaupun ia masih belum siap sepenuhnya.

Dalam keadaan cahaya samar-samar kerana ketiadaan lampu, ia langsung tidak menjejaskan semangat para peniaga terbabit yang hanya mahu mencari peluang menambah pendapatan di bazar yang telah 20 tahun beroperasi setiap kali tibanya Ramadan itu.

Peniaga kain, Saira Banu Abdul Latiff, 48, berkata, dia telah membayar sewa gerai sebanyak RM1,800 kepada Dewan Perniagaan Komtar selaku penganjur Bazar Ramadan untuk tempoh sebulan selepas permohonannya diluluskan.

Justeru, jelasnya, beliau berhak menjalankan perniagaan di situ kerana telah memenuhi semua syarat yang ditetapkan.

"Ini hak kami (peniaga), kami bukan beri rasuah untuk berniaga di sini, kami guna saluran yang betul. Kenapa pula kami tidak dibenarkan berniaga?

PENIAGA ALAMANDA DAKWA DITEKAN AKHIRNYA DITENDANG

NAMA saya Fahmi Fabilah, saya adalah salah seorang peniaga yang tidak disambung kontrak perniagaan di Suria KLCC di Alamanda, Putrajaya. Saya berniaga kemeja T buatan tempatan bernama Malaya Distro.

Alasan 'bijak' yang pertama mereka kepada saya ialah: Saya tidak dibenarkan lagi menjual kemeja T atas alasan penyewa kedai mengadu perniagaan mereka turun.

Ingin memberitahu bahawa ada yang saya lakukan ialah persaingan yang sihat.

Alasan kedua ialah kerana memiliki tiga push cart (kereta tolak). Tapi bagaimana pula dengan Pizzahut, KFC dan RASAMAS yang bernaung di bawah syarikat yang sama?
Sangat tidak munasabah jika ia dijadikan sebab untuk 'menendang' saya keluar. Apakah wujud diskriminasi di sini?

Saya boleh buktikan bagaimana terdapat diskriminasi dalam pengurusannya. Disebabkan rasa tidak puas hati, saya menceritakan perihal mereka ini difacebook saya. Gempar seketika apabila tulisan saya sampai ke KLCC. Dan seingat saya, ada sokongan dari individu yang mahukan perkara itu ditujukan kepada Tun Mahathir. Mungkin 'goyang' dengan sokongan itu, mereka telah membuat temujanji dengan saya di sebuah kafe di Alamanda untuk menyelesaikan perkara ini.

Untuk pengetahuan semua, deposit saya RM3,800 masih belum dipulangkan sedangkan saya telah satu bulan keluar dari Alamanda.

Sedangkan surat kontrak tidak disambung saya terima tiga bulan yang lepas. Pihak pegurusan memberi alasan sedang proses. Logikkah tiga bulan proses? Kenapa sewa mahu advance tetapi deposit sampai lambat sebegini rupa?

Bagaimana jika dulu kami bayar sewa lewat satu bulan? Dah pasti saya diperintah keluar. Anda fikirkan bertapa teruknya kelemahan sistem yang mereka jalankan.

Kenapa kita ditindas di tempat sendiri? Di sini suka sangat ingin saya beritahu, anda pergilah ke kompleks beli-belah ternama, anda kiralah berapa peratus peniaga 'Melayu' menyewa di situ?

Tidak sampai 10 peratus. Bukan kerana peniaga Melayu tidak mampu, tetapi kita tidak diberi tempat di situ.

Saya pernah pergi ke kompleks 'baru' di Wangsa Maju. Ruang niaga masih kosong, dan saya memohon ruang niaga. Anda tahu saya dilayan begitu teruk.

Sebulan selepas itu, ruang niaga penuh dengan kaum bukan Melayu. Di sini anda faham bukan, bukan kita tidak mampu, tapi kita ditolak mentah-mentah oleh kuasa mereka. Tetapi kenapa ia juga terjadi di Putrajaya?

Semenjak setahun lalu, Suria KLCC banyak membuat perubahan drastik. Mungkin ini juga strategi halus orang atas untuk menjatuhkan kita? Mari saya rungkaikan satu persatu.
Enam bulan lepas, kami diberi notis untuk membayar sewa pendahuluan (advance rental). Sedangkan kami telah membayar 'deposit' 1+1. Ia adalah notis mengejut ketika itu, kami terpaksa mencari wang sewa untuk dua bulan dalam masa sebulan.

Anda bayangkan betapa kami terpaksa bertungkus lumus mencari RM3,800 minggu ini, dan RM3,800 untuk lagi dua minggu. Dengan gaji pekerja, jumlah sebanyak RM9,000 sebulan, sedangkan perniagaan tidak begitu bagus ketika itu.

Taktik halus yang kedua: Mereka melagakan peniaga tanpa sedar. Ia berlaku sekarang. Caranya begini, dahulu peniaga mainan A di Utara, dan peniaga mainan B di Selatan. Perniagaan mereka sangat bagus. Cara untuk menjatuhkan salah seorang adalah meletakkan lokasi peniaga mainan A hampir dengan peniaga mainan B.

Secara psikologinya, mereka akan bersaing dan salah seorang akan jatuh. Yang jatuh itulah yang akan terkeluar. Sekarang anda nampak? Ketika itu, salah seorang dari mereka membuat rayuan untuk pindah tapak. Taktik berjaya bukan.

Taktik ketiga: Mereka mengeluarkan peniaga atas alasan produk tidak boleh dijual lagi. Ini terjadi ke atas saya sendiri.

FAHMI FABILAH
Dengkil

Nota: aku sendiri telah ke Alamanda dan mencari maklumat mengenai ini..Allah maha besar!! Kebetulan aku dan tunangku membeli-belah di kedai The Lingerie Shop. Kedai itu sedang mengadakan jualan murah. Tunang aku tanya kenapa? Tauke kedai tu cakap dia nak habiskan stok sebab management nak halau mereka dari Alamanda. Tiada alasan yang kukuh. Tauke itu menerangkan ada beberapa kedai (penyewa lain) yang mengalami nasib yang sama (ditekan oleh pihak pengurusan). PUTRAJAYA...pusat pentadbiran kerajaan kita, tempat orang-orang kerajaan mundar-mandir, tempat orang2 kita menjalankan urusniaga..tempat orang-orang kita mengambil duit dibawah meja...dan juga tempat MELAYU-MELAYU (majoriti) menghabiskan duit berbelanja di kedai HIGH CLASS (menurut mereka).Butik2 jenama antarabangsa semakin ganas memamah kedai2 orang kita. Sebut sahaja, jenama-jenama terkemuka..pasti ada di Alamanda.. transformasi sedang dilakukan untuk menggantikan kedai2 orang kita kepada kedai2 orang asing. Aku sendiri masih belum mengerti..sedangkan rata2 yang berbelanja di situ adalah kakitangan kerajaan.

MEWAHKAH MEREKA?

Alamanda sekarang:
1.Carefour
2.Cold Storage
3.Parkson
4.Guess
5.Billabong
6.Giordano
7.Big Apple
8.Starbuck
9.Sushi King
10.Nandos
11.Sahara Tent (arabian)
12.pergi sana tengok sendiri.

Jenama2 di atas sudah pastilah overprice!!

Selasa, Ogos 10, 2010

Selamat Menyambut Kedatangan Ramadhan Al Mubarak

Berbolok ingin mengucapakan selamat berpuasa kepada semua umat Islam

Khamis, Ogos 05, 2010

Ahla wasalam Ramadhan..

Bulan untuk kita reset condition rohani dan jasmani kita ke tahap yang lebih baik sudah hampir..so aku petik beberapa hadis untuk renungan kita bersama..

Hadis hari ini mengenai MARAH...

Suatu hari seorg lelaki yg bernama Zaid bin Sa’nah (sebelum keislamannya), datang berjumpa Nabi Muhamad SAW untuk meminta hutang daripada Nabi SAW namun, hutang tersebut belum masanya lagi untuk dibayar. Zaid dtg dgn penuh kekerasan dan kekasaran. Nabi menyambut kedatangan Zaid dgn senyuman dan berlapang dada. Umar mengherdik Zaid atas kekasaran Zaid terhadap Rasulullah SAW. Maka, Nabi pun berkata kepada Zaid dan Umar


“aku dan dia(zaid), kami lebih memerlukan kepada sikap yang lain daripada apa yg kamu tunjukkan wahai Umar. Engkau sepatutnya menyuruh aku supaya membayar dgn baik dan menyuruh lelaki tadi(zaid) meminta dgn cara yang baik”

Nabi meminta shbt untuk membayar hutang tersebut namun Nabi telah membayar lebih daripada hutang tersebut sbg tanda memujuk Zaid atas sikap Umar.

Dgn sikap dan akhlak yg ditunjukkan Nabi maka, akhirnya Zaid memeluk Islam

(hadith riwayat ibnu hibban al-hakim dan at-thabrani)



Kedua

Hendaklah seseorang itu menguatkn jiwanya ketika mana dia hendak marah, kemudian igt tentang akibat buruk marah dan mengingati kelebihan org yg menahan marah dan memaafkn kesalahan org lain. Firman Allah swt

“Orang2 bertakwa ialah org yg berinfak baik diwaktu lapang mahupun sempit, dan org2 yg menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan org lain. dan Allah mencintai org yg berbuat kebaikkan” (Al-imran:134)

Nabi SAW bersabda bermaksud :

“sesiapa yg menahan marah sedangkan dia mampu melepaskan marahnya Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di depan sekalian makhluk sehingga Allah memberinya pilihan untuk dia memilih mana2 bidadari”
(hadith riwayat Ahmad, Abu Daud & At-Tirmizi)

“tidak ada seseorang hamba menahan marah kerna Allah ta’ala melainkan Allah akan memenuhinya dgn keamanan dan keimanan”
(hadith riwayat Abu Daud)


Ketiga

Meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala daripada syaitan yg direjam.
Firman Allah Ta’ala :

”dan jika syaitan datang menggodamu maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar , Maha Mengetahui” (Al-A’raf:200)

2 org lelaki bermaki-makian di depan Nabi, salah seorang daripada mereka memaki seorang lagi dgn keadaan merah padam mukanya kerana kemarahan.
Nabi SAW bersabda maksudnya :

”sesungguhnya aku mengetahui satu kalimah kalaulah kalimah tersebut diucapkan oleh org yg marah itu nescaya akan hilang kemarahannya iaitu aku berlindung dgn Allah Ta’ala daripada syaitan yg direjam”
(hadith riwayat Bukhari dan Muslim)


Keempat

Orang yg marah hendaklah mengubah kedudukannya dari berdiri kepada duduk, apabila kedudukan seseorang yg marah itu berdiri maka memudahkan dia untuk mengambil tindakan atas amarahnya.

Nabi SAW bersabda maksudnya :

”apabila seseorang kamu marah dalam keadaan berdiri hendaklah dia duduk, jika masih tidak hilang kemarahannya hendaklah dia berbaring secara mengiring”
(Hadith riwayat Ahmad & Abu Daud)


Kelima

Tidak berkata-kata kerana kata-kata boleh menambahkan kemarahan dan kata-kata yg telah dilafazkan membuatkan timbul rasa penyesalan tika perasaan marah telah reda

Nabi SAW bersabda maksudnya :

”apabila seseorang kamu marah hendaklah dia diam"Nabi saw mengucapkannya 3 kali”
(Hadith riwayat Ahmad, Tarmizi & Abu Daud)


Keenam

Berwudhuk, di mana kemarahan datang daripada syaitan yg dicipta daripada api. maka yg demikian, yg dpt memadamkn api adalah air yg dpt diperoleh daripada berwudhuk demikian dgn izin Allah dpt meredakan kemarahan

Nabi SAW bersabda maksudnya :

“sesungguhnya kemarahan adalah daripada syaitan dan syaitan dicipta daripada api, apabila salah seorang kamu marah maka hendaklah dia berwudhuk”
(Hadith riwayat Ahmad & Abu Daud)

“Ketahuilah sesungguhnya kemarahan adalah bara yg marak menyala di dalam hati anak adam”
(Hadith riwayat Ahmad & Tarmizi)

Rabu, Ogos 04, 2010

Pengumuman

Blog ini secara rasminya menjadi blog sejarah dan blog pemikiran aku.
Tiada lagi cerita peribadi akan disiarkan di blog ini.
Harap Maklum..